KAJIAN ONLINE KUTUBER
"AMANAH BUKAN BUKAN BEBAN TAPI AMANAH ADALAH NIKMAT"
HARI / TGL : Selasa, 10 Mei 2016.
๐ก Room : Kutub Kormin 11
๐ฐ Muwajih : Ust Satria Ibnu Abiy
๐ค Moderator : Ukhti Lola
๐ Notulensi : ukhti Shumi
✏ Presensi : 30 orang
MATERI :
AlhamduliLlahilladzi wahdah laa syarikalah...
Wa sholatu wasalam 'ala RasuliLlahi laa nabiya ba'dah...
Wa 'ala ahlihi wa ashabihi wa man walah...
Amma ba'd...
Bersyukur kita kepada Allah atas limpahan nikmat yang besar...
Nikmat yang mampu membuat kita tetap istiqomah dan tegar...
Nikmat yang telah menjadikan hati kita kokoh dan tidak mudah gusar...
Nikmat yang dengannya kita mampu melewati berbagai fitnah, ujian dan musibah yang kian hari kian membakar...
Yaitu nikmat Iman dan Islam yang mudah-mudahan porsinya semakin menjalar dan mengakar...
Akhowati fillah... Rohimany wa RohimakunnAllah...
Senang rasanya kita bisa bertemu kembali pada hari yang paling mulia ini, di majelis yang mudah-mudahan diberkahi, dimana RasuluLlah menjanjikan kepada siapa saja yang menghadiri (untuk menyimak serta mengambil faedah dari) majelis ini, maka ia akan didoakan oleh seluruh penduduk langit yang suci.
Tiada kata yang pantas diucapkan untuk memulai pertemuan ini selain ucapan syukur kepada Allah azza wa Jalla, ucapan syukur yang senantiasa mengalir seiring banyaknya nikmat yang tercurah, ucapan syukur atas berbagai karunia-Nya yang senantiasa melimpah, AlhamduliLlahi Robbil 'aalamiin...
Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada RasuluLlah ุต yang telah bersabda mengingatkan kita semua bahwa kebanyakan manusia TERTIPU dengan dua nikmat, yaitu nikmat kesehatan dan juga nikmat waktu luang. Tertipu disini maksudnya adalah lalai, serta tidak memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Lihat saja ke sekeliling kita pada saat ini, berapa banyak pemuda / pemudi yang membuang-buang waktu mereka di depan TV? Atau berapa banyak dari mereka yang menghabiskan waktu mereka di tempat-tempat kesenangan?
Salah satu kesalahan di dalam bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah adalah tidak tepatnya cara bersyukur yang kita lakukan, sehingga apa yang telah Allah janjikan di dalam Al Quran tidak mungkin akan terwujud, Allah berfirman,
َูุฆِْู ุดََูุฑْุชُู
ْ َูุฃَุฒِูุฏََُّููู
ْ ۖ ََููุฆِْู ََููุฑْุชُู
ْ ุฅَِّู ุนَุฐَุงุจِู َูุดَุฏِูุฏٌ
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7)
Ingat kaidahnya, nikmat apa pun itu, tidak akan ditambah oleh Allah jika cara mensyukurinya TIDAK BENAR.
Tadi ada yg tanya, gmn bentuk konkrit bersyukur yg salah
Sy yakin smw jg bakal bertanya dgn hal yg sama kan ya ๐
Jd ternyata (harap dicatat ya), bersyukur juga bisa salah caranya
Klo sdh salah, maka bisa ndk nikmat yg qt terima ditambah Allah ๏ทป?
Para ulama membedakan serta mengelompokkan seluruh nikmat yang kita terima ke dalam 2 kelompok besar, yang mana masing-masing darinya memiliki cara bersyukur yang berbeda-beda pula, 2 nikmat tersebut adalah :
Nikmat Dunia dan Nikmat Akhirat (Nikmat Dien)
Setiap nikmat, BEDA CARA BERSYUKURNYA
Nikmat terbagi 2 bagian yaitu
๐Nikmat dunia
adalah nikmat yang diberikan Allah kepada seluruh hamba2-Nya yang mana sifat nikmat ini memiliki batas waktu atau bersifat sementara. Contohnya adalah nikmat harta, nikmat istri / suami, nikmat banyak anak, nikmat jabatan, bernafas, dan lain sebagainya. Bagaimana cara kita bersyukur atas nikmat dunia ini?
๐Sedangkan nikmat akhirat adalah nikmat berupa kebaikan serta difahamkannya seseorang terhadap Islam. Nikmat akhirat ini sifatnya kekal dan akan bermanfaat bagi orang yang mendapatkannya di dunia dan terlebih di akhirat. Bahkan para ulama' sepakat bahwa nikmat akhirat ini adalah nikmat terbesar dan termulia dibanding dengan nikmat-nikmat selainnya.
Ada beberapa cara untk mensyukuri nikmat dunia yaitu:
1. Tidak rakus dan menjauhi hal-hal yang haram ketika mencarinya. Sebagaimana firman Allah,
َُُููููุง ู
ِู
َّุง ุฑَุฒََُููู
ُ ุงَُّููู ุญََูุงًูุง ุทَِّูุจًุง َูุงุชَُّููุง ุงََّููู ุงَّูุฐِู ุฃَูุชُู
ุจِِู ู
ُุคْู
َُِููู
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. (QS. Al Ma'idah : 88)
2. Tidak menggunakannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat bagi dunia apalagi akhiratnya. Sebagaimana firman Allah,
ุฅَِّู ุงْูู
ُุจَุฐِّุฑَِูู َูุงُููุง ุฅِุฎَْูุงَู ุงูุดََّูุงุทِِูู ََููุงَู ุงูุดَّْูุทَุงُู ِูุฑَุจِِّู َُูููุฑًุง
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS. Al Israa' : 27)
3. Memperbanyak kalimat hamdalah setelah menikmati atau menggunakannya. Sebagaimana firman Allah,
ََููุฆِู ุณَุฃَْูุชَُูู
ู
َّู َّูุฒََّู ู
َِู ุงูุณَّู
َุงุกِ ู
َุงุกً َูุฃَุญَْูุง ุจِِู ุงْูุฃَุฑْุถَ ู
ِู ุจَุนْุฏِ ู
َْูุชَِูุง َََُُّูููููู ุงَُّููู ُِูู ุงْูุญَู
ْุฏُ َِِّููู ุจَْู ุฃَْูุซَุฑُُูู
ْ َูุง َูุนَُِْูููู
Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah", Katakanlah: "Segala puji bagi Allah", tetapi kebanyakan mereka tidak memahami(nya). (QS. Al Ankabut : 63)
Sedangkan mensyukuri nikmat ahirat yaitu:
1. Pelajarilah Dienul Islam dengan pemahaman yang benar. Allah berfirman,
َูุงุนَْูู
ْ ุฃََُّูู َูุง ุฅََِٰูู ุฅَِّูุง ุงَُّููู َูุงุณْุชَุบِْูุฑْ ِูุฐَูุจَِู َِْูููู
ُุคْู
َِِููู َูุงْูู
ُุคْู
َِูุงุชِ َูุงَُّููู َูุนَْูู
ُ ู
ُุชَََّููุจَُูู
ْ َูู
َุซَْูุงُูู
ْ
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (QS. Muhammad : 19)
2. Fahami dengan benar kemudian amalkanlah ilmu tersebut. Allah berfirman,
َูุฅِุฐْ َูุชََْููุง ุงْูุฌَุจََู ََُْููููู
ْ َูุฃََُّูู ุธَُّูุฉٌ َูุธَُّููุง ุฃََُّูู َูุงِูุนٌ ุจِِูู
ْ ุฎُุฐُูุง ู
َุง ุขุชََْููุงُูู
ุจَُِّููุฉٍ َูุงุฐُْูุฑُูุง ู
َุง ِِููู َูุนََُّููู
ْ ุชَุชََُّููู
Dan (ingatlah), ketika Kami mengangkat bukit ke atas mereka seakan-akan bukit itu naungan awan dan mereka yakin bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepada mereka): "Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya supaya kamu menjadi orang-orang yang bertakwa". (QS. Al A'raf : 171)
3. Dakwahkan apa yang sudah kita fahami & amalkan tersebut. Allah berfirman,
ุงุฏْุนُ ุฅَِٰูู ุณَุจِِูู ุฑَุจَِّู ุจِุงْูุญِْูู
َุฉِ َูุงْูู
َْูุนِุธَุฉِ ุงْูุญَุณََูุฉِ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. (QS. An Nahl : 125)
4. Bela & Perjuangkan juga dengan segala kemampuan yang kita miliki. Sebagaimana firman Allah,
ََููุงุชُِููุง ِูู ุณَุจِِูู ุงَِّููู ุงَّูุฐَِูู َُููุงุชَُُِููููู
ْ ََููุง ุชَุนْุชَุฏُูุง ุฅَِّู ุงََّููู َูุง ُูุญِุจُّ ุงْูู
ُุนْุชَุฏَِูู
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (QS. Al Baqarah : 190)
Satu hal yg hrus digaris bawahi...
Bahwa DAKWAH adalah satu cara bersyukur atas nikmat akhirat (nikmat dien) yg Allah ๏ทป beri utk kita.
Ustadz mau nanya ni, kecerdasan masuk nikmat dunia atau akhirat ya?
Qarun cerdas ndak?
Nikmat akhirat,!!
Terus Qarun kenapa diazab?
Padahal kan dia cerdas,?
Kalau cerdas itu nikmat akhirat, harusnya dia bahagia.
Qarun diadzab KARENA TIDAK BERSYUKUR!!
Qarun itu cerdas, harus kita akui
Bgmn dia bs mengatur brbagai bisnis yg dikelolanya hingga keuntungnnya berlipat ganda.
Saking bnyknya hrta qarun, klo kita nemu hrta yg trpendam di daerah kita, biasanya kita kasih nama harta apa?
Tapi krn ia tidak bersyukur (cara bersyukurnya salah), oleh sbb itu ia diadzab oleh Allah ๏ทป...
Brarti kcerdasan itu nikmat dunia ya?Kalo HIDAYAH, dunia atau akhirat?
Lalu klo kita dpt hidayah, cukupkah jika hnya mngucapkan hamdalah saja?
Lalu gmn seharusnya cara bersyukur jika dpt hidayah?
Macam macam Cara bersyukur...
1. Mempelajari...
2. Memahami mengamalkan
3. Berdakwah
PERTANYAAN :
Mak Epon :
๐๐ป ijin bertanya ustadz
Bgmn cara berdakwah yg nikmat shngga tdk menjadi beban uztadz..?
Adakalanya ketika kita futur di dunia dakwah rasanya ingin melepas semua amanah dakwah
⬇⬇⬇⬇
Thayyib
Pertanyaannya cyantiiik (bighunnah)
Bagaimana cara berdakwah yg nikmat?
Kira2 klo makanan nih ya buibu, apa sih yg bs membuatnya nikmat saat disantap?
Lalu darimana tahu kalo rasa makanan itu enak?
Adakah alat utk mengujiny?
Lidah itu adalah alat utk menguji kenikmatan sebuah makanan, jika lidahnya sakit, makanan seenak apapun pasti jd gak nikmat kan? Klo ia sakit, maka dakwah "seenak" apapun tdk akan berasa nikmat.
Apa kira2 alat perasan tsb ya?
Iman,
Iman adalah perasa bagi seluruh ibadah kita, layaknya lidah bgi sluruh makanan
Jika iman kita fit dan sehat, maka PASTI ibadah (trmasuk dakwah) akan bs dinikmati dgn enak dan senang hati
๐๐ปAyu, 303
Tapi pak ustadz iman kan ada pasang surutnya....?!?gimana caranya iman kita bisa trus level up...?!?
⬇⬇⬇
Naaah, Ketika iman surut, maka tentu ibadah jd gak lezat & bs dinikmati kan,, Dicatat ya
๐๐ป Emak Epon
Berarti ketika kita futur dalam dunia dakwah....keimanan kita lah yg hrs di pertanyakan.... sesudah itu baru mencash keimanan kita agar bisa fun lg dlm berdakwah, begitukah ustad....???
⬇⬇⬇
Iman itu berbanding lurus dgn amalan sholih kita, dan amalan sholih itu berbanding lurus dgn ILMU AGAMA yg kita miliki.
⚜๐ท⚜๐ท⚜๐ท⚜๐ท⚜๐ท
Tidak ada komentar:
Posting Komentar