Senin, 22 Agustus 2016

Merawat Fitrah Anak

⚜๐Ÿ”ท⚜๐Ÿ”ท⚜๐Ÿ”ท⚜๐Ÿ”ท⚜๐Ÿ”ท

KAJIAN ONLINE KUTUBER

HARI / TGL : Rabu, 03 Mei 2016.

๐Ÿก Room : Ta'lim_K327
๐Ÿ‘ฐ Muwajih : Bunda Tating Faridah
๐ŸŽค Moderator : Ukhti Lola
๐Ÿ“ Notulensi : ukhti Shumi
✏ Presensi : 95 orang

๐ŸŒธ"MERAWAT FITRAH ANAK"๐ŸŒธ

Adalah sebuah nikmat besar yg harus senantiasa kita syukuri manakala Allaah memberi kita kesempatan jadi orangtua. Kehadiran amanah Allaah berupa anak2, disamping nikmat yg besar,  juga ujian dlm kehidupan kita semua. Betapa banyak orang tua yg bertambah ketaqwaannya, bertambah syukur dan shabarnya,  bertambah khouf dan rojanya, bertambah muhasabah dan kehati-hatiannya setelah kehadiran anak. Yg itu menjadi suatu indikasi bahwa anak menjadi keberkahan bagi mereka. Tp tdk jarang,  dg kehadiran anak banyak orang tua yg berkurang ibadahnya dg alasan anak,  berkurang kehati-hatiannya krn anak,  berani melanggar larangan allaah demi anak. Dlm hal ini,  anak bisa jadi fitnah. Dalam menyikapi kehadiran anak, faktor keimanan orangtua menjadi penentu utama keberhasilan mendidik anak. Mau jadi apa anak kita, tergantung pola asuh dan pola didik yg diadopsi orangtua, yg semuanya terkait erat dg keimanan dan kesiapan ruhiyah orangtua.

Setiap orgtua pasti ingin yg terbaik utk anak2nya, memberikan apapun yg dibutuhkan anak, mendidik dg segenap kemampuan yg dimiliki, rela berkorban apapun, asal anak2nya mjd 'orang' (Ratna Megawangi,  2005). Mjd org yg shalih, cerdas, sukses, berbakti dan seabreg cita2 lain, yg mungkin bersifat materi...Bagi kita sebagai seorang muslim, kita pasti punya cita2 yg sama, yaitu mempunyai anak2 yg shalih shalihah Qurrota a'yun dunia sampai akhirat. Namun sebagian kita seringkali punya cita2 dan cara pandang yg berbeda2 dlm mewujudkan cita2 bersama (kadang cita2 orgtua, bukan cita2 anak)...keterbatasan & ego orgtua  seringkali mjadi kendala tersendiri dlm memakrifati & memperlakukan jiwa anak, walaupun dg dalih seragam:dlm rangka mencapai cita2 membentuk anak2 shalih shalihah qurrota a'yun. Itu tdk terlepas dr kesiapan setiap kita, baik dlm hal kesiapan ruhiyah,  pemahaman, kondisi emosi dan materi.
Banyak org tua yg tdk siap jadi orgtua, bukan hanya krn faktor materi,  pemahaman atau pendidikan, tp lbh kpd faktor ego & masalah  ketrampilan prioritas/fiqh aulawiyat.

"Setiap anak dilahirkan dlm keadaan fitrah,  orgtuanya lah yg mjadikan ia yahudi,  nashrani ataupun majusi" begitu Rasul saw mengumumkan kpd kita.

Kita paham bahwa setiap anak terlahir dlm keadaan suci, fitrah, cenderung pd kebaikan. Tp mengapa banyak sekali perilaku manusia yg tdk sesuai fitrah, bahkan bisa lbh buruk drpd hewan? apa kita akan lantas mengkambinghitamkan syetan yg menggoda dg begitu dahsyat?
Ternyata, fitrah bersifat potensial. Ia tdk dg sendirinya menjadikan seorang anak terpagari dr pengaruh negatif lingkungan. Tidak serta merta menjadikan si anak berakhlaq mulia.
Disini peran orang tua dlm mengasuh anak2 yg diamanahkan Allaah. Anugrah fitrah hrs dijaga, dirawat dan ditumbuhkan agar anak tumbuh dan berkembang mjd insan kamil. Pengaruh pola asuh dan lingkungan sangat dominan thd proses tumbuh & berkembangnya fitrah bagi anak.

Merawat fitrah anak,  ibarat berkebun, dan orgtua sbg petaninya. Ada banyak hal yg hrs dipersiapkan utk merawat fitrah anak. Diantaranya:

๐Ÿ’š1. Mempersiapkan tanah yg subur&benih yg baik, shg benih bisa tumbuh optimal. Dlm hal ini, tugas kita mempersiapkan diri & pasangan yg shalih shalihah sbg basic utk melahirkan benih2 anak shalih shalihah.

๐Ÿ’š2. Menyirami dg Doa.
Mengapa kita hrs berdoa? Krn kita sangat membutuhkan Allaah. Kita hanya hamba Allaah, yg diamanahi anak2 yg juga hamba Allaah. Tanpa kekuatan &taufik hidayah dr Allaah, kita tdk akan bisa mengasuh anak2 dg benar. Anak2 dg keunikan luar biasa, mengasuhnya agar selalu di jalan Allaah tentu membutuhkan energi lahir bathin yg jg luar biasa. Dan energi itu akan senantiasa kita dapatkan klo kita selalu mjadikan Allaah sbg sandaran.
Sabda Rosul saw:
*Doa adlh senjata utama seorang mu'min.
*Doa ibu utk anaknya adlh maqbul.
Manfaatkan setiap saat & setiap momen dg banyak2 berdoa utk anak2 kita. ini bahkan bisa kita mulai sejak sebelum kita menikah.

๐Ÿ’š3. Menanamkan cinta Allaah dan RosulNya sejak Dini.
Setiap momen kebersamaan dg anak, harus selalu dikaitkan dg keimanan. spt saat melihat bulan, pantai,  tanaman, manusia dg berbagai rupa, semuanya bisa jd sarana menanamkan iman& cinta pd Allaah &RosulNya. Ini penting sekali, dan akan mjadi dasar pijakan seluruh niat, sikap dan perilaku anak dr kecil sampai dewasa, dr dunia sampai akhirat.

๐Ÿ’š4. Memberikan tonggak ketaladanan.
Anak adalah peniru ulung. Segala hal yg ia dengar & saksikan lambat laun akan muncul dlm bentuk perilaku spontan anak.
Keteladanan dr orgtua adlh hal mutlak yg akan mewarnai seluk beluk perilaku dan kebiasaan anak. Oleh krn itu, orangtua yg ingin anak tumbuh dg kebiasaan2 baik,  ia hrs menyiapkan diri dan pasangannya agar mampu memberikan keteladanan dlm kehidupan sehari2.

๐Ÿ’š5. Merawat dg Cinta kasih.
Cinta kasih ini harus dipersiapkan dan dilatih sebelum anak hadir, krn anak kita manusia unik yg akan bisa merasakan bahasa bathin kita bahkan sejak ia dlm kandungan. Perhatian, cara&nada bicara, tatapan, belaian, cara mndengarkan, cara memperlakukan, gesture semua harus dg cinta, shga cinta ini akan mengalir merambat ke dlm jiwa anak. Ia akan merasakan bhwa ia diterima, dicintai, dihargai. Ini akan memberinya rasa nyaman,  aman, dan percaya penuh kpd orgtuanya/trust. Ini semua akan membekalinya tumbuh dan berkembang mjd manusia yg penuh kasih& peduli,  penuh semangat dan talenta.
Ada sebagian org tua yg berdalih mencintai anak tp menggunakan cara2 yg tdk manusiawi, shga hati kecil anak memahami bhwa ia dibenci, ia tdk diterima, ia sangat merepotkan...dan ini akan mendukungnya utk rendah diri, arogan, berbohong, tawuran dan sederet perilaku negatif lainnya.
Ketrampilan mencintai ini butuh latihan yg tdk sederhana. kesabaran sj tdk cukup, tp butuh persiapan yg matang. Kadang kita memilih bersabar dg diam, tp gesture dan mimik muka kita tdk bisa bohong, anak menangkapnya kita marah &tdk bersahabat...

๐Ÿ’š6. Memupuk dg nilai2 kebaikan dari kecil.
"Walau manusia punya fitrah kesucian, namun tanpa diikuti dg instruksi (pendidikan & sosialisasi), manusia dpt berubah spt binatang, bahkan bisa lbh buruk lg"(Confusius).
Pembiasaan berbuat baik dr kecil, dg instruksi (pendidikan & sosialisasi), akan membuat mereka terbiasa mencintai perbuatan baik, shg kebaikan akan mendarah daging dlm jiwa mereka. Pupuk ini akan menyuburkan fitrah mereka utk mencintai nilai2 kebaikan, kejujuran, rendah hati, suka menolong, kerja keras,  pantang menyerah, mandiri, toleran dan nilai2 kebaikan lain.

๐Ÿ’š7. Menjaga dr hama dan gulma (pengaruh buruk lingkungan), agar tanaman bisa tumbuh berkembang sempurna, selamat sampai masa panen. Semua orgtua muslim yg normal, pasti ingin panen raya di jannahNya Allaah kelak. Bahwa ia telah menjaga amanah dg sangat baik.
Sayang, banyak orgtua yg abai dg tugas ini. Bahkan banyak orgtua yg membiarkan anak2nya diokulasi/ditempeli tumbuhan lain yg tdk sesuai fitrahnya, shg anak tumbuh diwarnai pengaruh negatif dr luar. Potensi fitrah yg merupakan akar, mungkin ttp terjaga, tp bunga dan buah yg harusnya berbuah kemuliaan,  berubah mjdi buah kemudharatan. Nauzhubillaahi min dzaalik...

Sifat buruk yg muncul pd anak, sejatinya bukan bawaan fitrahnya. Ia hanya akan tumbuh klo orgtua dan pendidik kurang memberikan perhatian dan peringatan sejak dini dg kesalahan anak. Satu kesalahan anak yg dibiarkan, akan membuat si anak beranggapan ia boleh melakukan hal itu. Ia merasa  direstui.  Ia akan nyaman2 sj melakukan kesalahan itu,  dan akan jd terbiasa. Semakin besar, akan semakin sulit baginya meninggalkan kebiasaan2 buruk tsb.
Banyak org dewasa yg menyadari sifat buruknya,  tp mrk tdk berdaya utk merubahnya. mengapa? krn sifat buruk itu sdh mengakar, mendarah daging dr kecil. Sedikit banyak, ini krn kurangnya perhatian dan peringatan dr orgtua sejak anak2 kecil. Banyak orgtua yg tdk punya nyali utk memperingatkan dan menghukum kesalahan anak, dg alasan "ah ia msh kecil" atau "ah hanya kesalahan kecil" shg anak merasa enjoy2 aja dg kesalahannya. Lambat laun ia akan terbiasa dan menikmati, sampai akhirnya mungkin jadi karakter yg mengakar dan mendarah daging. Tp tentu,  orgtua hrs bijak dan proporsional dlm memperingatkan dan menghukum anak. Peringatan dan hukuman yg tdk proporsional berpotensi menanam dendam dlm jiwa anak, shg suatu saat mungkin ia akan mengeluarkannya...ibarat berkebun, orgtua
 berkewajiban menjaga tanaman dr setiap gulma dan hama yg akan mengganggu tumbuh kembang tanaman...

Orangtua yg menyadari pentingnya mjaga fitrah anak, ia akan telaten dlm mendukung sifat2 baik yg tumbuh dr diri anak. Merawat dg Cinta kasih,  menyirami dg doa, memberinya tonggak dg keteladanan, memupuk semangat anak berbuat baik, memjaganya dr gangguan hama dan gulma lingkungan. Itu butuh ketelatenan luar biasa, tdk bisa tenaga dan fikiran sisa...Orang tua yg fokus pd tugas berat amanah allaah, ia tdk akan main2 dlm memperlakukan anak, krn ia yakin betul, kelak allaah akan meminta pertanggungjawaban atas apa yg telah ia lakukan dan apa yg ia tdk lakukan...bisa jadi, anak2 akan jd musuh abadi di akhirat. Naudzubillaahi min dzaalik...

ุงู„ุงุฎู„ุงุฆ ูŠูˆู…ุฆุฐ ุจุนุถู‡ู… ู„ุจุนุถ ุนุฏูˆ ุงู„ุง ุงู„ู…ุชู‚ูˆู†. ุงู„ุฒุฎุฑู ูฆูง

"Teman2 karib (suami, istri,  anak, kerabat, teman) pd hari itu sebagiannya mjd musuh bagi sebagian yg lain,  kecuali mereka yg bertaqwa."Qs AzZukhruf:67.

ูŠุง ุงูŠู‡ุง ุงู„ุฐูŠู† ุงู…ู†ูˆุง ู‚ูˆ ุงู†ูุณูƒู… ูˆุงู‡ู„ูŠูƒู… ู†ุงุฑุง. ุงู„ุชุญุฑูŠู… ูฆ

"Wahai orang2 yg beriman,  jagalah dirimu dan keluargamu dr api neraka."
 Qs AtTahrim:6.

‼Ini point terpenting dr pola asuh: saling menjaga dg taqwa...

Semoga Allaah menjaga kita dan anak2 keturunan kita,  sehingga tetap berhimpun dlm ridhaNya, sampai berkumpul kembali di jannahNya yg abadi. Aamiin..

Materi ini sebagiannya terinspirasi dr buku 'Yang terbaik untuk Buah Hatiku, karya Dr Ratna Megawangi, 2005' Semoga Allaah mencatatkan amal shalih utk beliau, atas inspirasi yg luar biasa, semoga kita semua mdptkan manfaatnya utk membentuk anak2 shalih shalihah qurrota a'yun di dunia dan akhirat. aamiin..

Itu saja yg bisa sy sampaikan. Yg benarnya dr Allaah dan RosulNya. yg salahnya dr kesalahan sy sendiri. oleh krn itu sy mhn maaf pd semuanya...
 ูˆุจุงู„ู„ู‡ ุชูˆูู‚ ูˆุงู„ู‡ุฏุงูŠู‡
ูˆุงู„ุณู„ุงู…  ุนู„ูŠูƒู…  ูˆุฑุญู…ุฉ  ุงู„ู„ู‡  ูˆุจุฑูƒุงุชู‡

〰〰〰➰➰➰➰〰〰〰

➡ Tanya Jawab :

1⃣jane 307
Pertanyaannya:  bagaimana kita menyikapi bahwa setiap manusia itu sdh digariskan dengan takdirnya masing2.. pdhl kita tau entah anak itu kita asuh dengan baik di waktu kecil.. tp setelah dewasa malah dia pilih pindah agama lain

๐Ÿ”ฝ๐Ÿ”ฝ๐Ÿ”ฝ
Kewajiban kita hanya
* berusaha sebaik2nya,
* berdoa setulus2nya (ingat,  doa ortu apalagi ibu: maqbul), dan ada satu hal yg bisa merubah takdir, itu adalah doa. monggo dicari referensi lbh lanjut ttg hal ini...
* Kalo doa dan usaha sdh maksimal, selanjutnya hasilnya kita serahkan kpd allaah/tawakkal.
Krn kita tdk akan ditanya hasil,  tp akan ditanya proses...sejauh mana proses yg telah kita jalani,  apakah sdh sesuai dg aturan allaah atau belum?
Jangan sampai kita merasa sdh amanah, pdhl upaya kita blm maksimal...jangan2 anak melenceng krn ada celah kesalahan kita...ini yg akan jd masalah di hadapan allaah.
Dlm hal ini dibutuhkan kejujuran orangtua utk introspeksi.
Klo toh usaha, doa dan tawakkal sdh maksimal,  mungkon memang allaah sengaja berikan kita ujian lewat hal itu...spt nabi Nuh jg yg kehilangan anaknya...naudzubillaahi min dzaalik.

2⃣ yati

Ustazah q nanya๐Ÿ™‹๐Ÿฝ Yati K321

Gimana cara mendidik anak yg masih usia kelas 6 SD udah trlanjut kecanduan tekhnologi media sosial seperti internet fb,  dan media chat lainx. Soalx akhir2 ini kami sekeluarga khwatir dgn sikapx yg suka mengurung diri di kmar dan hpx klo kita liat dia malah ngambek?? Mohon solusix

Jawaban
⬇ Ada 2 hal serius disini:
*kecanduan medsos,
*Klo hpnya kita lihat dia ngambek ▶ ini mesti ada apa2...‼Adabyg disembunyikan,  dan boleh jd tdk sederhana.
Rasionya kan, klo gada yg disembunyiin gak usah ngambek.
Kecanduan medsos, jangankan anak2, kita pun kalo tdk bisa mengatur diri sebaik2nya,  besar kemungkinan kecanduan medsos.
Anak usia SD blm sempurna otaknya bun...blm bisa memfilter dg sempurna mana yg baik mana yg buruk. Ia masih butuh didampingi. Kesalahan awal yg telah terjadi adlh ortu memberikan hp pd anak usia yg blm berhak. Memang berat kalo sdh kecanduan...
Ada bbrp saran sy:
*ajak aktivitas dunia nyata yg menyenangkan (rihlah, belanja, jalan2, dan usahakan tanpa Hp)
*Sepakati dg anak ttg waktu2 kapan boleh pakai hp,  kapan tanpa hp. disini dibutuhkan ketegasan orgtua utk membatasi dominasi hp dlm kehidupan anak, jg komitmen utk memberikan contoh jam2 yg disepakati tsb.
*Tegakkan aturan hanya boleh pakai hp utk hal yg betul2 perlu, setelah PR dan tugas2 lain tuntas,
*Saat PR dr sekolah agak luang, berikan PR utk baca suatu buku (bisa buku cerita, atau buku apapun yg bermanfaat),  dan minta anak menceritakan isi buku tsb. Klo anak perempuan bisa dikasih buku resep sederhana,  utk kemudian masak bersama dg resep yg dibacanya.
Buku ini mjadi alternatif sehat dlm mengalihkan kecanduan. Disini ortu harus proaktif mencarikan buku2 berkualitas shg anak membacanya dg enjoy, tanpa terpaksa,  dan tanpa merasa bahwa ia sdg diterapi.
* klo msh tdk bisa dikondisikan, ambil tindakan...mungkin bisa dg merusakkan hpnya tanpa sepengetahuannya, atau mengerrorkan sistemnya...dan biarkan bbrp hari ia berlatih tanpa hp. lama2 ia akan terbiasa.
*pelan2 berikan pemahaman ttg fungsi hp, bahaya hp,  dan efek negatif bagi org2 yg kecanduan hp...
Ada kasus seorang mahasiswa tdk lulus2 skripsi, krn memang tdk digarap...ternyata ia kecanduan game...Na'udzubillaah...

3⃣ amy
Amy 320
Pertanyaan: Asslkmkn utdzh...usttdzh hendak menanyakan peran orang tua dlm pemberian rewards trhdp anak sprti apa ... apa effeknya..

dan bgmna mnjdi orangtua agar bisa menjdi sahabat penuh kasih syang..tetapi juga tegas dlm mendidik

trmkhs ustdzh

Jawaban

Ttg reward, ada kalanya baik, ada kalanya tdk baik. Ada saatnya kita harus memberikan reward, ada saatnya anak gak dikasih reward. dan Reward jangan selalu berbentuk materi.
Reward berbentuk materi klo jadi kebiasaan bisa bahaya, krn anak akan terbiasa melakukan sesuatu demi hadiah, bukan krn murni niat baik. ini bisa menimbulkan ketergantungan dan mendukung anak minim inisiatif dan proaktif. Anak hanya akan mengerjakan sesuatu saat ada hadiahnya. Dan saat tdk ada hadiah, dia akn malas berbuat baik. ini bisa berefek jangka panjang.

Pdhl kewajiban kita merangsang mental suka berbuat baik, proaktif berbuat baik bukan krn hadiah,  tp krn memang ia senang berbuat baik krn Allaah.
Reward sebaiknya dlm bentuk lain yg sifatnya non uang/nonmateri. Misal:
*saat anak rajin bantu pekerjaan kita: kita kasih hadiah pelukan, ciuman dan doa...
*saat anak rajin tilawah dlm seminggu full: kasih reward: dia yg boleh tentukan menu masakan.
*klo dia setor hapalan quran 1 halaman,  hadiahnya jalan2, setor 1 juz, dia boleh minta rihlah,
dll...
Sedapat mungkin kurangi hadiah yg bersifat uang/materi,  tp berikan hadiah berupa doa, cinta, pengalaman dan kepuasan.

Ttg menjadi ortu yg penuh kasih sayang:
*Terima anak sbg hamba Allaah, sbg manusia, shg dia berhak mendapatkan sikap, kata2 dan perilaku manusiawi sbgmana kita ingin dimanusiakan.
*Selalu libatkan allaah dlm mengasuh anak, krn Anak adlh titipan yg pasti suatu saat akan diminta pertanggungjawaban.
*Pendidikan dan cinta kasih akan mengikatkan jiwa anak pd kita. ikatan cinta lah yg akan membuat anak merasa tertuntut mencintai kita selamanya.  saat kita sdh meninggal, apa yg kita inginkan dr anak2 kita...ya,  kita butuh doanya...kita butuh ia sbg anak shalih yg selalu mendoakan kita...dan itu hanya bisa kita dapatkan dg pendidikan dan cinta...

Ortu yg menanam cinta,  dia akan panen cinta,  in syaa allaah...๐Ÿ˜

4⃣ laras

Laras 314
Ustadzah ..
Bagaimana cara mendidik anak spy mjd anak soleh/solehah .. ketika masih dalam kandungan ..
Baik itu dari sisi suami atau istri  ?
Syukron

Jawaban
⬇Banyak bun...diantaranya:
*sering2 ajak bicara dg lembut. misal:
nak,  kita tahajud yuk...
nak,  dengerin ummi tilawah ya...
nak, semoga kamu jd anak shalih...
*sering2 perdengarkan tilawah alquran,  baik dr kita, suami, kakak2nya,  atau setelin murottal
*pastikan nafkah dr arah yg halal
*selalu jaga kesabaran dan kebiasaan2 baik.
*jaga pembicaraan hanya yg baik2 sj, jaga nada, jaga isi pembicaraan,
*jaga hubungan baik dg sekitar,
* yg terpenting,  jaga hubungan baik dg allaah.

5⃣ arni

Bunda..

Bhwa ank hrus dijaga kesuciannya jngn samp terkontaminasi virus.
Lalu bgmn jika orng tua lmbat menyadari pola asuhnya dn anak sdh terlnjur salah..
Sekuatnya ortu memperbaiki namun anak sdh menjadi lawan..

Bgmn hrus menyikapinya bunda..?

Jawaban

▶Anak kita adlh hamba Allaah, mintalah pd Zat yg memiliki jiwa raganya,  Allaah swt Sang pembolak balik hati. Krn hanya Allaahbyg menguasai hatinya. ingat: doa ibu maqbul...✊๐Ÿป✊๐Ÿป✊๐Ÿป
▶Jangan sesekali memposisikan anak sbg lawan, krn itu bisa jd doa. Posisikan dan rangkul ia sbg tim kita, tempat kita bersama2 memecahkan masalah, tempat kita meminta doa. Tempatkan ia di posisi pihak kita,dan kita di pihaknya, jangan posisikan di pihak berseberangan. ▶Berikan perhatian dan cinta, sejauh apapun, hati kecilnya akan merindukan cinta kita.
▶Selalu yakini bahwa akarnya msh tetap fitrah, hanya bunganya yg terokulasi. disini butuh keseriusan ortu utk mengembalikannya agar bunga dan buahnya kembali fitrah, dan ia bisa pulang kpd Allaah dg Fitrah.
▶ sepanjang Allaah msh memberi kita dan dia nyawa kehidupan,  selalu ada peluang utk memperbaiki hubungan. dan itu blm final...
Jadi maksimalkan usaha dan doa.
๐Ÿ”š

⚜๐Ÿ”ท⚜๐Ÿ”ท⚜๐Ÿ”ท⚜๐Ÿ”ท⚜๐Ÿ”ท

Tidak ada komentar:

Posting Komentar