๐น *NOTULENSI KOL TA'LIM K327*๐น
๐ : Senin, 08 Agt 2016
๐ก : Room Ta'lim_K327
⏰ : 19.30 - Selesai
๐ฐ : *Uztadzah Ulil Fadzilah*
๐ : *Indahnya Taubat*
๐: Sholcan Mutia
๐: Sholcan Amoy
Jazaakumullahu khairan katsiran atas kehadiran shalihah semuanya malam ini
Bahagia sekali Allah berikan lagi kesempatan unt bersilaturahim dgn teman2 ☺
Semoga ada hikmah atas pertemuan kita malam hari ini.
Baik, mari kita mulai unt sedikit bermuhasabah betapa indahnya taubat itu.
➡ *Materi*
Sebagai hamba Allah yang lemah tentunya kita tak pernah lepas dari dosa, baik yang disengaja maupun tidak, kecil maupun besar. Tak jarang pula kita beberapa kali melakukan kesalahan yang sama, atau masih berbuat dosa meskipun sebelumnya telah memohon ampun pada Allah. Hal yang demikian tak jarang membuat kita bertanya, apakah Allah masih mengampuni dosa hamba yang selalu berbuat dosa ini? Galau deh. ๐
Belajar dari hadist yang sama, mari kita tengok hikmah yang kedua.
Hmmm...biar ga penasaran, saya copastkan hadist lengkapnya yah. Agak panjang ☺
Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinaan Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ุฃّู َูุจَِّู ุงููู – ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
– ، َูุงَู : (( َูุงَู ِููู
َْู َูุงَู َูุจَْููู
ْ ุฑَุฌٌُู َูุชََู ุชِุณْุนَุฉً ูุชِุณْุนَูู َْููุณุงً ، َูุณَุฃََู ุนَْู ุฃุนَْูู
ِ ุฃَِْูู ุงูุฃุฑุถِ ، َูุฏَُّู ุนََูู ุฑَุงِูุจٍ ، َูุฃَุชَุงُู . ููุงู : ุฅَُّูู َูุชََู ุชِุณุนَุฉً ูุชِุณْุนَِูู َْููุณุงً ََْููู َُูู ู
ِْู ุชَูุจَุฉٍ ؟ ููุงَู : ูุง ، ََููุชَُูู ََููู
ََّู ุจِู ู
ุฆَุฉً ، ุซُู
َّ ุณَุฃََู ุนَْู ุฃَุนَْูู
ِ ุฃَِْูู ุงูุฃَุฑุถِ ، َูุฏَُّู ุนََูู ุฑَุฌٍُู ุนَุงِูู
ٍ . َููุงَู : ุฅَُِّูู َูุชََู ู
ِุฆَุฉَ َْููุณٍ ََْููู َُูู ู
ِْู ุชَْูุจَุฉٍ ؟ ููุงَู : َูุนَู
ْ ، ูู
َْู َูุญُُูู ุจََُْููู ูุจََْูู ุงูุชَّْูุจَุฉِ ؟ ุงْูุทَِْูู ุฅِูู ุฃุฑุถِ َูุฐَุง َููุฐَุง ูุฅَِّู ุจَِูุง ุฃُูุงุณุงً َูุนْุจُุฏَُูู ุงููู ุชَุนَุงَูู ูุงุนْุจُุฏِ ุงููู ู
َุนَُูู
ْ ، ููุงَ ุชَุฑْุฌِุนْ ุฅِูู ุฃَุฑْุถَِู َูุฅََِّููุง ุฃุฑุถُ ุณُูุกٍ ، ูุงْูุทَََูู ุญَุชَّู ุฅِุฐَุง َูุตََู ุงูุทَّุฑَِูู ุฃَุชَุงُู ุงْูู
َْูุชُ ، ูุงุฎْุชَุตَู
َุชْ ِِููู ู
َูุงุฆَِูุฉُ ุงูุฑَّุญْู
َุฉِ ูู
َูุงุฆَِูุฉُ ุงูุนَุฐَุงุจِ . ََููุงูุชْ ู
َูุงุฆَِูุฉُ ุงูุฑَّุญْู
َุฉِ : ุฌَุงุกَ ุชَุงุฆِุจุงً ، ู
ُْูุจِูุงً ุจَِููุจِِู ุฅِูู ุงِููู ุชَุนَุงَูู ، ููุงูุชْ ู
َูุงุฆَِูุฉُ ุงูุนَุฐَุงุจِ : ุฅَُّูู ูู
ْ َูุนْู
َْู ุฎَูุฑุงً َูุทُّ ، َูุฃَุชَุงُูู
ْ ู
ٌََูู ูู ุตูุฑَุฉِ ุขุฏَู
ٍِّู َูุฌَุนَُُููู ุจََُْูููู
ْ
– ุฃْู ุญََูู
ุงً – ููุงَู : ِููุณُูุง ู
ุง ุจَูู ุงูุฃุฑุถَِูู َูุฅَูู ุฃّูุชูู
ุง َูุงَู ุฃุฏَูู ََُููู َُูู . ََููุงุณُูุง ََููุฌَุฏُُูู ุฃุฏْูู ุฅِูู ุงูุฃุฑْุถِ ุงูุชู ุฃุฑَุงุฏَ ، ََููุจَุถَุชُْู ู
َูุงุฆَِูุฉُ ุงูุฑَّุญู
ุฉِ )) ู
ُุชٌََّูู ุนููู .
“Dahulu pada masa sebelum kalian ada seseorang yang pernah membunuh 99 jiwa. Lalu ia bertanya tentang keberadaan orang-orang yang paling alim di muka bumi. Namun ia ditunjuki pada seorang rahib. Lantas ia pun mendatanginya dan berkata, ”Jika seseorang telah membunuh 99 jiwa, apakah taubatnya diterima?” Rahib pun menjawabnya, ”Orang seperti itu tidak diterima taubatnya.” Lalu orang tersebut membunuh rahib itu dan genaplah 100 jiwa yang telah ia renggut nyawanya.
Kemudian ia kembali lagi bertanya tentang keberadaan orang yang paling alim di muka bumi. Ia pun ditunjuki kepada seorang ‘alim. Lantas ia bertanya pada ‘alim tersebut, ”Jika seseorang telah membunuh 100 jiwa, apakah taubatnya masih diterima?” Orang alim itu pun menjawab, ”Ya masih diterima. Dan siapakah yang akan menghalangi antara dirinya dengan taubat? Beranjaklah dari tempat ini dan ke tempat yang jauh di sana karena di sana terdapat sekelompok manusia yang menyembah Allah Ta’ala, maka sembahlah Allah bersama mereka. Dan janganlah kamu kembali ke tempatmu(yang dulu) karena tempat tersebut adalah tempat yang amat jelek.” Laki-laki ini pun pergi (menuju tempat yang ditunjukkan oleh orang alim tersebut). Ketika sampai di tengah perjalanan, maut pun menjemputnya. Akhirnya, terjadilah perselisihan antara malaikat rahmat dan malaikat adzab. Malaikat rahmat berkata, ”Orang ini datang dalam keadaan bertaubat dengan menghadapkan hatinya kepada Allah”. Namun malaikat adzab berkata, ”Orang ini belum pernah melakukan kebaikan sedikit pun”. Lalu datanglah malaikat lain dalam bentuk manusia, mereka pun sepakat untuk menjadikan malaikat ini sebagai pemutus perselisihan mereka. Malaikat ini berkata, ”Ukurlah jarak kedua tempat tersebut (jarak antara tempat jelek yang dia tinggalkan dengan tempat yang baik yang ia tuju -pen). Jika jaraknya dekat, maka ia yang berhak atas orang ini.” Lalu mereka pun mengukur jarak kedua tempat tersebut dan mereka dapatkan bahwa orang ini lebih dekat dengan tempat yang ia tuju. Akhirnya,ruhnya pun dicabut oleh malaikat rahmat.” (HR. Bukhari dan Muslim no. 2766)
Kembali kepada hikmah kedua,
๐yakni Allah senantiasa akan mengampuni dosa setiap hambaNya sebesar apapun itu sepanjang sang hamba mau meminta ampun.
ُْูู ٰูุนِุจَุงุฏَِู ุงَّูุฐَِْูู ุงَุณْุฑَُْููุง ุนَٰููٓ ุงَُْููุณِِูู
ْ َูุง ุชََْููุทُْูุง ู
ِْู ุฑَّุญْู
َุฉِ ุงِّٰููู ؕ ุงَِّู ุงَّٰููู َูุบِْูุฑُ ุงูุฐُُّْููุจَ ุฌَู
ِْูุนًุง ؕ ุงَِّููٗ َُูู ุงْูุบَُْููุฑُ ุงูุฑَّุญِْูู
ُ
Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.
[QS. Az-Zumar: Ayat 53]
๐ท๐ท๐ท๐ท๐ท๐ท๐ท๐ท๐ท๐ท
Ibnu Katsir mengatakan, ”Ayat yang mulia ini berisi seruan kepada setiap orang yang berbuat maksiat baik kekafiran dan lainnya untuk segera bertaubat kepada Allah. Ayat ini mengabarkan bahwa Allah akan mengampuni seluruh dosa bagi siapa yang ingin bertaubat dari dosa-dosa tersebut, walaupun dosa tersebut amat banyak, bagai buih di lautan
Hikmah ketiga adalah
๐hendaknya kita tak pernah berputus asa dari Rahmat Allah. Sebagai hamba yang beriman hendaknya kita tak pernah meragukan bahwa Rahmat Allah amatlah luas, termasuk di dalamnya kehendakNya untuk mengampuni setiap dosa bagi hamba yang bertaubat.
Hikmah keempat,
๐Allah akan tetap mengampuni dosa seorang hamba yang melakukan dosa berkali-kali sepanjang ia bertaubat.
dari Abu Huroiroh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang diceritakan dari Rabbnya ‘azza wa jalla,
ุฃَุฐَْูุจَ ุนَุจْุฏٌ ุฐَْูุจًุง ََููุงَู ุงَُّูููู
َّ ุงุบِْูุฑْ ِูู ุฐَْูุจِู. ََููุงَู ุชَุจَุงุฑََู َูุชَุนَุงَูู ุฃَุฐَْูุจَ ุนَุจْุฏِู ุฐَْูุจًุง َูุนَِูู
َ ุฃََّู َُูู ุฑَุจًّุง َูุบِْูุฑُ ุงูุฐَّْูุจَ ََููุฃْุฎُุฐُ ุจِุงูุฐَّْูุจِ. ุซُู
َّ ุนَุงุฏَ َูุฃَุฐَْูุจَ ََููุงَู ุฃَْู ุฑَุจِّ ุงุบِْูุฑْ ِูู ุฐَْูุจِู. ََููุงَู ุชَุจَุงุฑََู َูุชَุนَุงَูู ุนَุจْุฏِู ุฃَุฐَْูุจَ ุฐَْูุจًุง َูุนَِูู
َ ุฃََّู َُูู ุฑَุจًّุง َูุบِْูุฑُ ุงูุฐَّْูุจَ ََููุฃْุฎُุฐُ ุจِุงูุฐَّْูุจِ. ุซُู
َّ ุนَุงุฏَ َูุฃَุฐَْูุจَ ََููุงَู ุฃَْู ุฑَุจِّ ุงุบِْูุฑْ ِูู ุฐَْูุจِู. ََููุงَู ุชَุจَุงุฑََู َูุชَุนَุงَูู ุฃَุฐَْูุจَ ุนَุจْุฏِู ุฐَْูุจًุง َูุนَِูู
َ ุฃََّู َُูู ุฑَุจًّุง َูุบِْูุฑُ ุงูุฐَّْูุจَ ََููุฃْุฎُุฐُ ุจِุงูุฐَّْูุจِ َูุงุนْู
َْู ู
َุง ุดِุฆْุชَ ََููุฏْ ุบََูุฑْุชُ ََูู
“Ada seorang hamba yang berbuat dosa lalu dia mengatakan ‘Allahummagfirliy dzanbiy’ [Ya Allah, ampunilah dosaku]. Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa’. (Maka Allah mengampuni dosanya), kemudian hamba tersebut mengulangi lagi berbuat dosa, lalu dia mengatakan, ‘Ay robbi agfirli dzanbiy’ [Wahai Rabb, ampunilah dosaku]. Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa’. (Maka Allah mengampuni dosanya), kemudian hamba tersebut mengulangi lagi berbuat dosa, lalu dia mengatakan, ‘Ay robbi agfirli dzanbiy’ [Wahai Rabb, ampunilah dosaku]. Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa. Beramallah sesukamu, sungguh engkau telah diampuni” (HR. Muslim no. 2758)
An Nawawi mengatakan, ”Seandainya seseorang berulang kali melakukan dosa hingga 100 kali, 1000 kali atau lebih, lalu ia bertaubat setiap kali berbuat dosa, maka pasti Allah akan menerima taubatnya setiap kali ia bertaubat, dosa-dosanya pun akan gugur. Seandainya ia bertaubat dengan sekali taubat saja setelah ia melakukan semua dosa tadi, taubatnya pun sah
Hikmah kelima
๐Hendaknya seseorang yang bertaubat meninggalkan lingkungannya yang buruk dan mencari lingkungan yang baik.
Sebagaimana yang diperintahkan sang Rahib
kepada orang tersebut untuk pergi ke daerah yang baik.
Sahabat shalihahku, betapa Allah amat gembira menyambut taubat hambaNya melebihi kegembiaraan seseorang yang menemukan hartanya yang paling berharga ๐๐
Masak sih?
Yuk kita simak hadist berikut
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik Al Anshori, pembatu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ุงَُّููู ุฃَْูุฑَุญُ ุจِุชَْูุจَุฉِ ุนَุจْุฏِِู ู
ِْู ุฃَุญَุฏُِูู
ْ ุณََูุทَ ุนََูู ุจَุนِูุฑِِู ، ََููุฏْ ุฃَุถََُّูู ِูู ุฃَุฑْุถِ َููุงَุฉٍ
“Sesungguhnya Allah itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas.” (HR. Bukhari no. 6309 dan Muslim no. 2747).
Allahummagfirly dzanbiy...๐ญ๐ญ
Nah, apakah kita masih malu untuk bertaubat pada sang Maha Pengasih? ๐
Allah aja senang kok kalo kita datang padaNya untuk mengadu ๐
Lalu, bagaimana agar taubat kita diterima oleh Allah?
๐ผPertama: Taubat dilakukan dengan ikhlas, bukan karena makhluk atau untuk tujuan duniawi.
๐ผKedua: Menyesali dosa yang telah dilakukan sehingga ia pun tidak ingin mengulanginya kembali.
๐ผKetiga: Tidak terus menerus dalam berbuat dosa. Maksudnya, apabila ia melakukan keharaman, maka ia segera tinggalkan dan apabila ia meninggalkan suatu yang wajib, maka ia kembali menunaikannya. Dan jika berkaitan dengan hak manusia, maka ia segera menunaikannya atau meminta maaf.
๐ผKeempat: Bertekad untuk tidak mengulangi dosa tersebut lagi karena jika seseorang masih bertekad untuk mengulanginya maka itu pertanda bahwa ia tidak benci pada maksiat.
๐ผKelima: Taubat dilakukan pada waktu diterimanya taubat yaitu sebelum datang ajal atau sebelum matahari terbit dari arah barat. Jika dilakukan setelah itu, maka taubat tersebut tidak lagi diterima.
Sahabat shalihahku, jika seorang pembunuh 100 orang saja taubatnya diterima, bagaimanakah dengan kita yang In syaa Allah belum pernah melakukan dosa sebesar dosa orang tersebut? Tentu Allah jauh lebih bahagia dan “ringan” dalam memberikan amupunanNya pada kita. Yuk, selalu bertaubat atas setiap dosa yang kita lakukan, kecil maupun besar. Jangan lupa bahwa jangan pernah menunda taubat akrena kita tidak pernah tahu, sampai di manakah usia kita ๐
Waallahu alam bisowab
Tanya-Jawab :
๐๐๐๐๐๐๐๐
๐๐ป Ayu k340
Ustadzah, bagaimana cara agar diri tetep istiqamah dalam masa "pertaubatan" ? Istiqamahnya itu sulit๐ญ
๐๐ผ
Ukhty shalihah, salah satu cara yang dapat menjaga agar kita tetap berada dalam kondisi yg kondusif dalam pertaubatan adalah memilih lingkungan teman2 yg shalihah, terutama dalam dunia nyata. Jgan pernah jauh dari teman2 shalihah kita
Dlm dunia maya pun bisa kita mencari sahabat2 yg akan selalu mengingatkan kita
Selain dgn selalu berdoa tentunya, agar Allah jaga kita dlm kebaikan
๐๐ป Nung 541 ✋๐ป
Mau tanya ustadzah
1. Yg dimaksud taubat krna makhluk itu bagaimana?
๐๐ผ
Contohnya nih, saya mau bertaubat ah biar dipuji, wah hebat ya, bisa taubat
Ato bertaubat biar dikasih hadiah. Pokoknya niatnya bukan tulus karena ingin ridlo Allah
2. bagaimana cara kita merasakan bahwa Allah telah mengampuni dosa kita
Sementara perasaan di hati masih resah dan was2 takut dosa tak terampuni karna merasa sering mengulang kesalahan yang sama?
๐๐ผ
Perasaan was2 inilah yg harus kita hilangkan ukhty. Allah maha Pengampun dan Allah sesuai prasangka hambaNya.
Gini deh, misal ada teman minta tolong sama ukhty, trus ukhty sdah menyanggupi kalo bisa nolong. Tapi teman itu ragu, "beneran kamu bisa nolong aku?"
Bagaimana perasaan ukhty? Jadi males nolong kan, krn dia ga percaya.
Nah, percayalah Allah selalu menerima taubat hambaNya ๐
3. bgaimana menghilangkan rasa malu bertaubat padaNya
Krna sering bertaubat tapi masih tetap jatuh ada dosa yg sama
๐๐ผ
Sama dgn di atas yah. Kalo bukan kepada Allah, kepada siapa kita mohon ampun? Masak kepada sesama manusia ato kpada makhluk lain. Kan ga mgkin.
Mari kita semakin banyak belajar unt memperdalam ma'rifat kita kepada Allah agar semakin bertambah iman kita, shingga kita akan bersandar sepenuhnya padaNya ๐
Triimakasih ๐ฌ
๐๐ปIma k178
Pertanyaan
Assalamualaikum.ustadzah
Sy mau tanya
Bolehkah kita meminta ampunan untuk dosa org lain yg kita syngi..
Sedangkan kita tdk tau apkah alloh sdh mengampuni dosa kita apa blm.
๐๐ผ
Wa'alaykumussalam...boleh banget ukhty, dgn syarat orang tsb harus muslim. Jika bukan muslim maka kita tak boleh mendoakannya agar diampuni oleh Allah
Sebagaimana Allah melarang nabi Ibrahim mendoakan ayahnya yg kafir ato melarang Rasulullah mendoakan paman yg sangat blio sayangi, Abu Thalib krn masih kafir
Maksud pertanyaan sy td apa taubat hrs dlakukan dg sholat taubat atau dg cara yg lain. Mis hny ckp dg istighfar n meninggalkan dosa aja
๐๐ผ
Tidak harus dengan shalat taubat ukhty. Banyak istighfar, dan bertekad sungguh2 unt meninggalkan serta tidak mengulangi kesalahannya lagi.
Setelah itu, lebih baik lagi memperbanyak amal shalih unt menutupi dosa2 kita sebelumnya.
َูุนََُْูููู
ُ ุงูุณَّูุงَู
ُ َูุฑَุญْู
َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
Tidak ada komentar:
Posting Komentar