Minggu, 23 Oktober 2016

Indahnya Cinta dalam keluarga

*```Notulensi Kajian OnLine```*
Room MIS SMART
Senin, 03 Okt '16
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Bismillah
Assalamualaikum wa Rahmatullah wa barakaatuh

Saya mulai dg doa..

Semoga yg berkeluarga semua terhindar dr fitnah harta tahta dan cinta

Semua yg sdh berkeluarga semoga makin sakinah mawaddah wa rahmah

Makin cinta makin setia insya Allah bahagia

Bagi yang belum smg segera Allah hadirkan pangeran dr surga

Kelak pun terjaga hingga surga.

Aamiin.

*```Indahnya Cinta dalam keluarga```*
Oleh: Rochma Yulika

Indahnya cinta bila mampu raih Samara
Indahnya hidup bila hati bagai bunga yang tak lagi kuncup
Indahnya dunia bila pasangan saling mendukung untuk mengabdi pada Nya

Rumah tangga bukan sekedar bisa berbagi bahagia
namun mampu berbagi keluh kesah dan air mata

Rumah tangga kadang tak luput dari prahara
Namun bila menetapkan iman di dalam dada yakinlah semua kan kembali semula

Menjadikan iman dan taqwa sebagai pedoman
Menjadikan Rasul dan ulama sebagai panutan
Menjadikan Al Quran sebagai sumber7 kebahagiaan

Perjuangan meraihnya kadang harus disela derai air mata
Tak mengapa... Semua tak kan sia-sia
Allah kan menolong hamba-hamba yang mencinta karena Nya.

Tiada keindahan cinta bila tak bersandar pada Nya

Tiada kebahagiaan menjelma kecuali melangkah bersama di jalan Nya.

Manusia ditakdirkan hidup bersama dan berpasang-pasangan. Rumah tangga adalah sebuah tahapan dalam menjalani roda kehidupan. Mau tau surga dunia? Itulah pernikahan yang bahagia. Mereka menikah berlandaskan agama dan lillahita'ala.

Apakah ada ikhtiar dalam menemukan belahan jiwa? Hidup di dunia itu masuk zona ikhtiar. Cara mendapatkan suami terbaik adalah belajar menjadi istri terbaik. Dan ketika masih melajang belajarlah menjadi wanita yang selalu berproses menjadi lebih baik.

"Maukah aku tunjukkan perbendaharaan yang terbaik untuk disimpan seseorang?  Ialah istri shalihah, apabila dilihatnya, maka sungguh menyenangkan, apabila diperintah pasti menaati dan apabila ditinggal pergi maka ia dapat menjaga dirinya dan harta suaminya" (HR. Abu Dawud, Al Hakim dishahihkan dan disetujui Adz Dzahabi).

Yang seperti hadits itu skrg susah....
Ujiannya lebih berat
Bukan hanya wanita yang kepincut laki2 lain tapi sebaliknya
Sangat banyak......

Yang seperti hadits itu skrg susah....
Ujiannya lebih berat
Bukan hanya wanita yang kepincut laki2 lain tapi sebaliknya
Sangat banyak......

Kurang menjaga syahwat banyaknya menjaga akhwat
Kurang hati-hati bujuk rayu setan dan akhirny tergoda dengan seorang ikhwan.

Hati yang dipenuhi iman yang telah dicontohkan oleh salafusshalih sekolah tergerus.
Terkikis habis.

Agar tidak salah memulai...

Dalam riwayat Imam Muslim yang bersumber dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW menceritakan: “Suatu hari, seseorang melakukan perjalanan untuk mengunjungi saudaranya yang tinggal di suatu negeri. Maka Allah mengutus malaikat untuk mencegatnya di suatu tempat di tengah-tengah perjalanan. Ketika orang tersebut sampai, malaikat itu bertanya, “Hendak ke manakah engkau, wahai hamba Allah?”

“Aku hendak mengunjungi saudaraku yang tinggal di negeri ini,” jawab orang itu. Malaikat bertanya lagi; “Apakah kamu punya kepentingan duniawi yang diharapkan darinya?” Orang itu menjawab; “Tidak, kecuali sebab aku mencintainya karena Allah.”

Malaikat itu lantas mengabarkan; “Sesungguhnya aku adalah utusan Allah, yang dikirim kepadamu untuk menyampaikan bahwa Allah telah mencintaimu seperti engkau mencintai saudaramu itu.”

Subhanallah. Menjulurkan cinta karena Allah, penyebab kita menjadi kekasih-Nya. Maka jangan salah memulai. Karena Langkah tak mjngkin dihapus. Apa jadinya  salah melangkah? Mencintai karena Allah akan membuat terasa hidup lebih indah. Yang berat terasa ringan. Yang jauh jadi dekat. Hujatan terasa pujian. Hinaan terasa hiburan. Sulit menjadi mudah. Yang cemberut berubah senyum merekah. Yang sedikit terasa berkah. Akan ada pundak yang jadi sandaran bila air mata enggan disibakkan. Akan ada rengkuhan kasih sayang. Bila hati galau tak berkesudahan

“Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah terdapat orang-orang yang bukan nabi dan bukan pula syuhada,” ujar Rasulullah sebagaimana dibawakan dalam hadis oleh Imam Abu Daud. “Bahkan para nabi dan syuhada cemburu pada mereka di akhirat nanti, disebabkan kedudukan yang diberikan Allah kepada mereka.”

Para sahabat penasaran, lantas bertanya kepada Rasulullah SAW. “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjelaskan; “Mereka itu adalah segolongan manusia yang saling mencintai karena Allah. Bukan karena kekerabatan dan darah. Bukan pula karena pemberian harta.”

“Demi Allah, wajah mereka pada hari itu bersinar cemerlang dan mereka berada di atas cahaya. Mereka tidak merasa khawatir saat manusia lain ketakutan. Dan mereka tidak bersedih ketika manusia lain berduka.”

Allahu akbar. Beruntunglah kita bila bermula dari cinta karena Allah. Karena cinta itu anugerah yang kuasa. Maka memulailah kita harus membeda : Adakah kita memulai cinta karena Allah? Atau karena emosi cinta yang tak tertahan? Atau keterpaksaan yang membuat disegerakan? Tuntutan orang tua. Sudah berumur. Tuntutan profesi. Atau? Kitalah yang lebih mengetahuinya...

Dan kita??
Atau seperti apa kelak keluarga kita nanti??

Berharaplah menjadi pasangan yang bisa saling mensuport hingga kesuksesan suami tak lepas dr dukungan istri begitu sebaliknya.

Di balik laki-laki yang luar biasa ada di belakangnya wanita2 luar biasa.
Dibalik wanita yang luar biasa pastilah di belakangnya ada sang suami yang selalu mendukungnya dengan penuh cinta.

Bila ingin mencintai dengan kuat, maka harus mampu memperhatikan dengan baik, menerimanya apa adanya dengan tulus, lalu berusaha mengembangkannya semaksimal mungkin, kemudian merawatnya..menjaganya dengan sabar. Itulah rangkaian kerja besar para pecinta; pengenalan, penerimaan, pengembangan dan perawatan.

Saya ada sedikit catatan.

DI JALAN DAKWAH SEGALANYA BISA SAJA TERJADI.
UJIAN MANUSIA BERUPA HARTA, TAHTA DAN CINTA AKAN senantiasa menjadi godaan yang akan menggelapkan mata.

MAKA GENAPKAN IMAN UNTUK BRRSEMAYAM DI DALAM DADA.
Sehingga Imam Syahid Hasan Al Banna mengingatkan dalam majmuatursail bahwa pengusung dakwah untuk MENGHUNJAMKAN IMAN DI DADA
TEGAS LUGAS Begitulah seharusnya.

Bila goda dunia tiada mampu kita lawan INGATLAH HAL YANG UTAMA yakni ASPEK KEUMATAN bukan Kesekedar mengedepankan KESYAHWATAN APALAGI KEAKHWATAN.

Kita seharusnya mulai menyadari bahwa posisi ISLAM SERING TERPOJOK
Jangan semakin memperburuk keadaan dengan polah tingkah yang mengutamakan nafsu diri.
Hidup tak seberapa lama.
Kita akan dibatasi oleh bumi dimana kita berpijak.
Mungkin SAAT INI kita di atas BUMI bisa jadi sedetik kemudian kita harus ANTRI untuk tidur di dalam bumi.
Umur pun terbatas apakah kita tak ingin mengumpulkan amal kebaikan untuk kehidupan yang tiada ujung??

Mari kita memperbaiki diri untuk membangun generasi
Untuk membangun negeri tercinta ini.
Agar bermartabat di mata dunia apalagi sang Pencipta

Bersemangat mencari selamat hingga akhirat.

(Kidung hati yang tergelisahkan melihat fenomena yang tak seharusnya terjadi)
#bunda Rochma Yulika.

Monggo kita luruskan niat jaga tabiat jangan mudah tergoda untuk bermaksiat insya Allah selamat dunia akhirat.

Efek sosial dr ujian MANUSIA adalah tergoda cinta
Klo miskin g bs makan asal masih ada Iman msh terjaga

Agar Jiwa terjaga Hingga ke Surga
Oleh: Rochma Yulika

1. Dengan mengingat Allah hati kan menjadi tenang.
2. Dengan mengingat mati hati akan menjadi terisi.
3. Dengan mengingat lamanya perjalanan di akhirat kan hadir pribadi-pribadi yang taat.
4. Dengan mengingat azab berusaha menjadi pribadi yang beradab.

Lantas... sudahkah kita sibuk mengevaluasi diri? Atau justru kita sibuk mencari kesalahan saudara kita?

Apakah nisan yang berjajar di depan mata tak mampu jadi pengingat? Bahwa kelak kita akan menjadi penghuninya.

Masihkah jiwa selalu tergoda dalam nista. Masihkah mulut sering bergunjing tentang hal yang tak penting. Dan masihkah nafsu menjadi belenggu yang membuat hati keras membatu.

Berhentilah sejenak..... mari bersegera bertafakur jangan sampe terlena dan tanpa sadar diri sudah tiba di kubur.

Mari beristighfar agar kubur kita jembar.
Mari segera memerbaiki diri agar tak nista di kehidupan hakiki.

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu.

Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, Sungguh, dia memperoleh kemenangan.
Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.
(QS. Ali 'Imran ; 3 : 185)

Dzikir fikir ukir

Jangan nyengir

Mengingat Allah
Belajar trs menuntut ilmu
Fokus ya
Berkarya utk Allah

Sibukkan diri dalam kebaikan agar tak ada celah dalam keburukan.

Alasi dengan iman jadikan taqwa sebagai pakaian dan dakwah adalah jalan yang akan mengantarkan pada kemuliaan serta kebahagiaan.

Ya Allah Kumpulkan Kami di Surga Mu
Oleh: Umar Hidayat dan Rochma Yulika

Perjalanan biduk rumah tangga ibarat berlayar di tengah lautan. Yang kan menyusuri ombak, melewati palung, menghadapi badain, berlalu di bawah hujan, dan melintasi teriknya matahari. Hal itu tak boleh membuat kita mundur ke belakang atau bahkan menghindarinya.

Justru keadaan seperti itulah Allah sediakan untuk kita belajar. Tak mudah memang dalam keadaan bila kita sedang enak-enaknya berlayar tiba-tiba harus hal-hal di atas. Tapi justru itu kita belajar untuk bertahan dan akhirnya mampu melalui segala kesulitan tersebut.

Bukankan Allah sudah menyiapkan segala yang kita butuhkan untuk bisa kuat menjalani semua ini?

Adakah mutiara sakinah di rumah kita?

Hidup tanpa berpijak pada aturan Allah seperti berjalan tanpa arah, mengarungi samudera tak berpantai atau penderitaan yang tak berkesudahan.

Kehidupan berumah tangga tak ada artinya tanpa melibatkan Allah membersamai kita. Maka bangunlah kehidupan rumah tangga dalam mahligai kehendak Nya. Dalam genggaman aturan Nya. Agar kita ditolong dan diselamatkan Allah.

Membangun keluarga sebagai pasangan yang abadi hingga di surga.

Seperti cinta yang lembut, menggemaskan dan menghangatkan.

Seperti pakaian dan pemakainya. Pas bingit. Selain itu ketika kita memakainya merasa kenyamanan hadir dalam jiwa kita.

Sperti pakaian juga yg tetap gaul tapi ma'ruf. Yang tetap gaul tapi sesuai syariat.

Seperti matahari pagi yang menyejukkan
Seperti matahari sore yg menghangatkan.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
🔚🔚🔚🔚🔚🔚🔚🔚🔚🔚

Tidak ada komentar:

Posting Komentar