Jumat, 28 Oktober 2016

Menjadi Anak Panah

๐Ÿน๐ŸŽฏ๐Ÿน๐ŸŽฏ๐Ÿน๐ŸŽฏ๐Ÿน๐ŸŽฏ๐Ÿน๐ŸŽฏ

NOTULENSI KAJIAN ONLINE

๐Ÿ“†Sabtu, 2 April 2016
⏰19:30-21:00
๐ŸกMT Akhwat S47
๐Ÿ“–Menjadi Anak Panah๐Ÿน
๐Ÿ‘ณ๐ŸผUstadz Undang Suherlan
๐ŸŽคAan Adinda
✍๐ŸผAnna

*```"Menjadi anak panah"```*

Ada saatnya kita berhenti sejenak dan mundur sesaat untuk kemudian melesat tuk menjadi pemenang dalam jalan dakwah ini

Karena sejatinya kita ini anak 2 panah yang siap mencelat ke arah yang di inginkan oleh "Pemanah"

Akhwati fillah....
Pernahkah mba sama bunda di sini mengalami suatu keadaan yg membuat hidupmu seperti ditarik mundur, jauh dari harapan?

Pernahkan mba sama bunda mengalami kemunduran itu, lalu tiba2 melesat cepat ke depan dan meraih banyak hasil?
Dalam kehidupan ini
Kadang kita ini Ibarat anak panah

✍๐ŸผAda masa2 anak panah itu melesat cepat terlepas dari busurnya menuju sasaran yg dimaksudkan.
✍๐ŸผAda masanya anak2 panah itu harus istirahat dlm kantong.

Namun bila waktunya tiba, anak panah itu akan dipasang dlm busurnya dan ditarik kebelakang...Sejauh mungkin utk mencapai suatu sasaran.

✍๐ŸผSemakin jauh tarikannya, semakin jauh pula jarak yg akan ditempuh.

✍๐ŸผSemakin panjang rentang busur menarik ancang2, semakin cepat pula anak panah itu melesat.

Jadi jika seperti dlm keadaan yg mundur, bersabarlah...

Mungkin saja kita tengah berada di busurnya dan sedang ditarik jauh2 ke belakang, agar di saat dilepaskan, kita memiliki daya dorong yg kuat utk mencapai sasaran.

Jangan Kecewa dan Jangan Putus Asa karena kita adalah ibarat anak2 panah.
Hidup kita ini harus punya Target utk mencapai suatu Sasaran yg sudah pasti .

Tetaplah semangat, tetaplah bersabar, krn semua akan indah pada waktunya.

๐Ÿน๐ŸŽฏ๐Ÿน

Ada sebuah kisah mau di ceritakan tak ?

Alkisah, di suatu senja , tampak sang raja beserta rombongannya dalam perjalanan pulang ke kerajaan dari berburu di hutan

Hari itu adalah hari tersial yang sangat menjengkelkan hati karena tidak ada satu buruan pun yang berhasil dibawa pulang.

Seolah-olah anak panah dan busur tidak bisa dikendalikan dengan baik seperti biasanya.

Setibanya di pinggir hutan, raja memutuskan beristirahat sejenak di rumah sederhana milik seorang pemburu yang terkenal karena kehebatannya memanah.

Dengan tergopoh-gopoh, si pemburu menyambut kedatangan raja beserta rombongannya.

Setelah berbasa-basi, tiba-tiba si pemburu berkata,

"Maaf baginda, sepertinya baginda sedang jengkel dan tidak bahagia. Apakah hasil buruan hari ini tidak memuaskan baginda?"

Bukannya menjawab pertanyaan, sang raja malah beranjak menghampiri sebuah busur tanpa tali yang tergeletak di sudut ruangan.

"Pemburu, kenapa busurmu tidak terpasang talinya? Apakah engkau sudah tidak akan memanah lagi?" tanya sang raja dengan nada heran dan terkejut.

"Bukan begitu baginda, tali busur memang sengaja hamba lepas agar busur itu bisa ‘istirahat'. Jadi, ketika talinya hamba pasang kembali, busur itu tetap lentur untuk melontarkan anak panahnya. Karena berdasarkan pengalaman hamba, tali busur yang tegang terus menerus, tidak akan bisa dipakai untuk memanah secara optimal".

"Wah, hebat sekali pengetahuanmu! Ternyata itu rahasia kehebatan memanahmu selama ini ya," kata baginda.

"Memang, kami turun temurun adalah pemburu. Dan pelajaran seperti ini sudah ada sejak dari dulu. Untuk memaksimalkan alat berburu, kebiasaan seperti itulah yang harus hamba lakukan. Mohon maaf baginda, masih ada pelajaran lainnya yang tidak kalah penting yang biasa kami lakukan."

"Apa itu?" tanya baginda penasaran.

"Menjaga pikiran. Karena sehebat apapun busur dan anak panahnya, bila pikiran kita tidak fokus, perasaan kita tidak seirama dengan tangan, anak panah dan busur, maka hasilnya juga tidak akan maksimal untuk bisa mencapai sasaran buruan yang kita inginkan".

Mendengar penjelasan si pemburu, tampak sang raja terkesima untuk beberapa saat. Tiba-tiba tawa sang raja memenuhi ruangan. "Terima kasih sobat. Terima kasih. Hari ini rajamu mendapat pelajaran yang sangat berharga dari seorang pemburu yang hebat."

Setelah cukup beristirahat, raja pun berpamitan pulang dengan perasaan gembira. Dan timbul keyakinan, lain kali pasti akan berhasil lebih baik.

Apa yang kira2 terpikir dari kisah di atas?
๐Ÿค”๐Ÿค”๐Ÿค”

Akhwati fillah.... Yang di rindu syurga

๐ŸนPengertian tentang mengistirahatkan tali busur = agar saat dipakai lagi tali tetap punya daya lentur yang kuat

dan fokus dalam memanah, sangat baik sekali.

๐Ÿน Kedua pengertian ini dapat kita aplikasikan ke dalam kehidupan kita sehari-hari.

Kehidupan dalam menjalankan dakwah

Kita butuh keahlian dalam mengatur irama kerja dan saat kapan kita harus beristirahat, agar keefektivitasan kerja tetap terjaga. Dan, kemampuan (untuk) fokus dalam melakukan segala kegiatan harus mampu kita bina dan tumbuh kembangkan.

Dengan kemampuan mengunakan dua kekuatan tadi, tentu kita akan menjadi manusia yang efektif dalam menggeluti usaha dan pasti hasilnya akan maksimal dan memuaskan.

Ada satu hal yang perlu kita ingat dalam dakwah kita ini
Yaitu

๐Ÿ“ŒFokus.

Tentukan bidikan kita dengan cermat dan tujuan yang jelas

Ingat!!!
Sebuah keberhasilan dalam dakwah,  ditentukan dari tingkat kesulitan yang kita hadapi.

Kita perlu mempunyai fokus.
Kita butuh sasaran dan tujuan.

Memang, selalu ada banyak godaan-godaan pilihan yang harus di bidik.

Selalu ada ribuan sasaran yang akan kita tuju dalam dakwah.

Ada bidikan yang mudah, dan ada pula bidikan yang sangat mudah.

Namun,
Kita harus jeli.
Kita wajib untuk cermat. Dan, sudahkan kita tentukan tujuan dakwah kita dengan jeli, dengan cermat?

Selalu ada banyak hiasan-hiasan dan marginalia yang muncul pada setiap tujuan dakwah kita.

Kadang, hiasan itu terlampau indah, dan membuat kita terpesona, lupa akan tujuan kita sesungguhnya. Marginalia itu kadang begitu menggoda, dan mengaburkan pandangan kita untuk menentukan fokus.

Akhwati fillah...
Dalam kehidupan dalam dakwah


Ada 4 yang tidak dapat ditarik kembali :

✍๐ŸผAnak panah yang lepas dari busurnya

✍๐ŸผSuatu kesempatan yang diabaikan

✍๐ŸผKata yang telah diucapkan

✍๐ŸผHidup yang telah dijalani

Bentuklah kebiasaan, maka kebiasaan itu yang nanti akan membentukmu menjadi pribadi pribadi pemenang yang tangguh.

Nilai manusia, bukan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup


Bukan apa yang diperoleh, melainkan apa yang telah diberikan


Bukan apa pangkatnya, melainkan apa yang telah diperbuat dengan tugas yang diberikan Tuhan kepadanya.


Kenali kesalahan-kesalahan Anda dan belajarlah darinya, namun jangan pernah berkutat di dalamnya.

Move on
Move on
Move on

Ingatlah selalu Orang Bodoh tidak pernah belajar dari kegagalannya.

Orang Pandai belajar dari kegagalan yang ia perbuat dan ia memperbaikinya.

Orang Bijak belajar dari kegagalan orang lain

Gagal dan Sukses merupakan Satu paket menuju Sukses. Gagal hari ini bisa jadi Sukses Esok Hari.

Terkadang kita abai pada kesalahan2 yang kita perbuat.

Tidak merasa terganggu,

dapat mengendalikannya

dan merasa bisa mengatasinya.

Tetapi pada kenyataannya, saat kesalahan2 itu mulai menumpuk dan melilit hidup kita, kita akan sukar melepaskan diri lagi darinya.

Jangan kamu ingat kebaikan yg km berikan utk org lain


tapi ingatlah kebaikan yg orang lain berikan untukmu.

Hal yang perlu kita lihat dari suatu masalah adalah ilmu atau pengalaman yanga da didalamnya.

Kita bisa menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran yang begitu berharga.

Makanya kalau ada masalah jangan malah mengeluh terus-terusan lebih baik tenang dan fikirkan jalan keluarnya.

Kita itu bukan lagi anak-anak yang selalu emosi dan tak tau aturan tetapi kita adalah pribadi yang lebih dewasa, yang lebih mementingkan logika ketimbang emosi belaka.

Memang sulit untuk sabar dan mengikhlaskan sesuatu apalagi kita harus merelakan kebahagiaan yang selama ini kita rasakan dan perjuangankan.

Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang melebihi kemampuan umat-Nya.

dibalik itu semua pasti akan ada rencana yang lebih indah yang sudah Dia gariskan.

kalau kita tak pernah terjatuh? gimana mau berdiri? mengerti kan? terkadang kita harus berada dibawah terlebih dahulu sebelum mencapai puncak kesuksesan.

Sekian
ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆ ุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆ ุจุฑูƒุงุชู‡

๐Ÿน๐ŸŽฏ๐Ÿน๐ŸŽฏ๐Ÿน๐ŸŽฏ๐Ÿน๐ŸŽฏ๐Ÿน๐ŸŽฏ

1⃣Berbi Lola
Ketika anak panah itu lama tak digunakan, larut dalam keterpurukan, bahkan lupa cara ukt melesat kembali.. apa yg harus dilakukan ustadz???

๐Ÿน๐Ÿน๐Ÿน
Perbanyak amalan pribadi
Sholat sunahnya di tambah
Saum sunahnya di tambah

Sodaqoh jariyah di tingkatan

Dan tetap bergaulah dengan orang2 shaleh.

2⃣mb Warni
๐Ÿ™‹๐Ÿผ

Ttg poin..

Makanya kalau.ada masalah jgn mengeluh terus..tp pikirkan jalan keluarnya..dan lebih baik tenang..

Nah ustadz..ana orang yg ndak bs tenang kl ada masalah..bingung..dan kadang terburu2 mengambil keputusan.....apa yang sebaiknya ana lakukan ya ustadz..?

๐Ÿน๐Ÿน๐Ÿน๐Ÿน
Dengan ilmu...
Banyak2 lah bertanya pada yang ahlinya
Tetap bersabar dan ikhlas
Kuasai management konflik dari orang yg kaffah di bidang nya

Wallahu'alam

3⃣ukh Lza Marsudi
Ane juga mb..
Hal yang perlu kita lihat dari suatu msalah adl ilmu...lalu bgaimana kaitannya dg iman itu sendiri ustad? qt tau iman dan ilmu harus sejalan..

๐Ÿน๐Ÿน๐Ÿน๐Ÿน

Ketika seorang insan sudah beriman
Dalam beramal yang paling pertama dilakukan adalah mengetahui Ilmunya. Krna banyak ahli Ibada yg tidak Faham dengan Ilmunya justru terjebak dalam ranah bid'ah. Jika ilmunya sdh diperoleh maka dakwahkanlah, sampaikan walau hanya satu ayat.
Dan setelah menyampaikan maka laksanakanlah amalan tersebut. Jangan sampai justru dibenci Allah karena menyuruh atau mengatakan Hal2 tidak dia kerjakan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Keutamaan  orang berilmu dibanding ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan  purnama dibanding semua bintang. Sesungguhnya ulama itu pewaris Nabi.  Seorang Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, akan tetapi ia  mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya maka ia telah mengambil bagian  yang banyak.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah)

dari ketiga hal diatas yg utama adalah Ilmunya.

Wallahu a'lam

4⃣ibu Yuli
Tapi terkadang...kita yg mau memaafkan org yg menyakiti dn melupakan keburuk2anny...malah trs mkn 'ngelunjak', mkn berani...
Gmn menghadapinya???

๐Ÿน๐Ÿน๐Ÿน
Sebaiknya kita tetap memaafkan....
Mengurangi intensitas  dengan orang tersebut salah satu caranya. Bisa jadi dengan begitu membuat dia introspeksi diri.
Hal yang harus diperhatikan adalah kita tidak tahu seberapa jauh hati seseorang.

Menjauh untuk kebaikan bersama.

®Anna
๐Ÿƒ๐Ÿ‹๐Ÿƒ๐Ÿ‹๐Ÿƒ๐Ÿ‹๐Ÿƒ๐Ÿ‹๐Ÿƒ๐Ÿ‹

Tidak ada komentar:

Posting Komentar