Jumat, 28 Oktober 2016

Menuju Muslim yang Produktif

*Notulensi Kajian Online Link 8 AIHQ Premium*

πŸ“š *Tema :*
*```"MENUJU MUSLIM YANG PRODUKTIF"```*

➖➖➖➰➰➰➖➖➖
🏑 Tempat Kajian: *Kelas Jaffar bin Abi Tholib*
🌷 Laporan dari kelas : *Kabsyah binti Rafi*
⏰ Hari/Tanggal : Jum'at/28 Oktober 2016

*```"Menuju Muslim Produktif"```*
πŸ‘ΈπŸ» Ustadzah Riyanti

*Apa Produktif itu?*
Produktif adalah kemampuan menghasilkan produk yang bermanfaat bagi diri sendiri, maupun orang lain.

Ketika Nabi SAW ditanya, siapa mukmin yang paling baik, beliau menjawab: ”Yang paling bermanfaat bagi sekitarnya (Naafi’un, Lighoirihi)”.

*Hakikat Bekerja*

Produktifitas, kini menjadi tuntutan bagi setiap muslim. Dakwah Islam akan menang, kalimahnya akan tegak di bumi jika dilakukan oleh para da’i yang produktif hidupnya.

Al ’Amal Huwal Asasi, begitu ungkapan hikmah. Bekerja akan berbicara lebih keras dari perkataan (Action Speaks Loder Than Words). Kontribusi lebih berarti daripada mencaci. Produktifitas melakukan proses kerja dan usaha. Bekerja berarti malakukan suatu amal, berbuat dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, orang lain maupun bagi agama, bangsa dan negara.
Islam sangat menghargai dan memulyakan kerja. Orang yang berkerja menghidupi dirinya, keluarganya , bahkan demi kesejahteraan masyarakatnya, di mata Allah jauh lebih utama ketimbang seorang ’abid yang mengabaikan kerja. Sikap malas adalah aib bagi manusia dan itulah yang kelak menjadi sebab kemerosotannya. Allah berfirman: ”Jika kamu selesai menunaikan shalat, maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah sebagian karunia Allah” (QS. Al Jumu’ah:10)
Nabi pun bersabda:”Orang yang bekerja keras demi keluarganya adalah seperti orang yang berjuang di jalan Allah azza wa jalla” (HR.Tabrani, Baihaqi dan Ahmad)
Dari dalil-dalil di atas, terlihat bahwa Islam adalah agama yang sangat menekankan aspek amal dan etos kerja positif. Bekerja berarti memberikan pengaruh besar bagi kemajuan dan perkembangan. Bekerja adalah satu-satunya sarana untuk menundukkan kekuatan alam dan memanfaatkannya sebaik mungkin demi kesejahteraan umat.

Orang-orang besar dalam Islam bekerja dengan baik . Tak satupun nabi yang diutus di dunia ini yang tidak bekerja. Nabi Muhammad menggembalakan kambing, berdagang. Nabi Daud seorang pandai besi, Nabi Adam bercocok tanam, Nabi Nuh tukang kayu, Nabi Idris penjahit, dan Nabi Musa penggembala. Sebelum menjadi khalifah, Abu Bakar terbiasa pergi ke pasar untuk berdagang pakaian. Umar bin Khattab terbiasa mengangkut air dengan girbah untuk kepentingan keluarganya. Fatimah, anak Nabi, sering memutar batu penggiling hingga tangannya berbekas atau mengambil air dengan girbah hingga pundaknya luka. Imam Malik aktif berdagang, sedangkan Imam Ahmad bin Hambal sibuk menasakh, meneliti dan menyusun kitab-kitab. Imam Ahmad bin Umar, penyusun kitab tentang pajak tanah berprofesi ”penambal sepatu”. Ia menyelesaikan kitab di sela-sela kesibukannya sebagai penambal sepatu.

*Bekerja dunia akhirat*

Dialah Allah yang menjadikan kematian dan kehidupan, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik pekerjaannya.” (QS.Al Mulk:2)

Allah menciptakan mati dan hidup untuk menguji manusia, siapa yang terbaik pekerjaannya selama di dunia. Memahami hakikat mati dan hidup adalah penting, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mengisi kehidupan dunia dan akhirat kelak. Meninggalkan salah satunya hanya akan membawa bencana. Allah menekankan manusia agar memperhatikan dan menghargai kehidupan dunianya, di samping kehidupan akhirat yang memang seharusnya lebih dominan.

”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan jangan kami lupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi..” (QS.AlQashas:77)

*Syarat-syarat Produktifitas*

Produktifitas dalam kehidupan umat Islam tentu saja tidak akan terwujud begitu saja. Berikut ini beberapa aspek yang dapat dilakukan dalam bekerja, antara lain:

Yang terbaik di antaramu bukanlah orang yang meninggalkan akhirat demi dunianya, dan yang meninggalkan dunianya demi akhiratnya, dan dia tidak menyusahkan manusia” (Al Hadist al Khatib dari Anas)

🌾🌾🌸🌸🌾🌾
1. Setiap muslim hendaknya selalu meningkatkan kualitas dirinya.

Jadilah manusia pembelajar! Karena hanya dengan belajar, setiap pribadi dapat meningkat kualitas dirinya, tumbuh dan berkembang, baik dari segi akal, ruhani maupun jasad. Aktifitas belajar dilakukan agar manusia secara alamiah berproses menjadi lebih dewasa dan berkualitas dalam menghadapi dan menilai kehidupannya.
Produktifitas sejalan dengan kualitas. Berkualitas berarti memiliki kemampuan. Setidaknya ada tiga hal yang berkaitan dengan kemampuan; yaitu pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan keterampilan (skill). Meningkatkan kualits diri adalah selalu belajar mematangkan ketiga hal tersebut.

🌾🌾🌸🌸🌾🌾
2. Setiap muslim hendaknya me-menej waktu dengan baik

Asy-Syahid Hasan Al Banna mengatakan, ”Waktu adalah kehidupan”. Hasan Al Basri menasehato ”Sesungguhnya kamu adalah himpunan hari-hari. Setiap hati milikmu pergi, berarti pergilah sebagian dirimu. Waktu berjalan dan mustahil kembali. Kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin, karena menyiakannya termasuk tindakan jahil. Rasulullah SAW bersabda: ”Dua macam nikmat dari beberapa nikmat Allah yang banyak menipu manusia adalah nikmat kesehatan dan kekosongan (kesenggangan)” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas).

🌾🌾🌸🌸🌾🌾
3. Bertawkakal Hanya kepada Allah

Tawakkal kepada Allah saat bekerja penting untuk membangun produktifitas. Tawakkal adalah bersandar kepada Allah, mengaitkan hati pada-Nya, memperhitungkan sebab-musabab dan menyerahkan hasil akhir kepada Allah semata. Konsep tawakkal dapat mendorong manusia menyisingkan lengan baju. Bersungguh-sungguh dalam berkiprah dan bekerja seraya mengharapkan hasil maksimal dari usaha yang telah dia korbankan, bukannya menanti takdir dari langit tanpa berusaha yang akibatnya mendorong manusia ke kemalasan dan kehancuran hidup. Nabi SAW bersabda: ”Upayakan dahulu masalahnya, lalu bertawakallah” (HR.Turmudzi)

🌾🌾🌸🌸🌾🌾
4. Kesesuaian antara Pekerjaan dengan Kecendurangan Aktualisasi Diri

Pekerjaan akan efektif dan produktif jika dicintai bukan dipaksakan. Melakukan pekerjaan dibenci berarti melakukan ua kerja keras. Pertama mencoba mencintai pekerjaan itu, lalu melakukan pekerjaan itu sendiri. Jika seseorang yang mencitantai pekerjaannya maka dia telah mendayagunakan potensinya untuk beraktifitas, melaksanakan gagasan sekaligus mengaktualisasilkan dirinya.

🌾🌾🌸🌸🌾🌾
5. Tidak bekerja dalam kelelahan

Seseorang akan bekerja dengan efektif ketika berada dalam kondisi sehat dan segar. Ada dua macam kelelahan: kelelahan fisik dan kelelahan pikiran. Keduanya saling berhubungan. Fisik yang terlalu lelah akan mengakibatkan emosi tidak stabil dan membuat otak tak mampu berpikir jernih. Bekerja dalam keadaaan lelah (fisik dan pikiran) selain mendzalimi diri sendiri juga dapat menyebabkan kejenuhan dan menggagalkan produktifitas. Rasul bersabda: ”Sesungguhnya pada badanmu terdapat hak-hak yang harus dipenuhi” (HR.Muslim)

🌾🌾🌸🌸🌾🌾
6. Memanfaatkan Teknologi

Teknologi hadir untuk memudahkan pekerjaan. Darimanapun datangnya, ia adalah hikmah bagi umat Islam untuk dijadikan sarana mengefisienkan dan mengefektifkan usaha. Dengan teknologi, kerja akan jadi lebih produktif, hemat waktu dan tenaga.

Wallahu a'lam bishhowab..
🌾🌾🌸🌸🌾🌾


➡ *Uraian tanya jawab :*

1⃣ Izin bertanya bunda dari kelas Al khansa

Ukhti Pipit
Assalamu'alaikum ustzh, izin bertanya, apa ukuran seorang muslim/muslimah dikatakan produktif?

✍🏼✍🏼
 Ukurannya adalah kemanfaatan yang bisa dirasakan oleh orang di luar dirinya..mulai dari lingkup terkecil yakni keluarga, tetangga, hingga masyarakat luas.

2⃣Ukhti Serra

assalamualaikum ustadzah. ketika kita di masa produktif tp sakit akhirnya kita menyesuaikan dg kegiatan kita dan yg kita putuskan fokus misal dakwah online atau offline . yg mau saya tanyakan orang sekitar tidak menggangap pekerjaan kita baiknya bagaimana menghadapinya? terima kasih

✍🏼✍🏼
Mb Serra yg Sholiha...
Yang terpenting dalam melakukan amal kebaikan adalah luruskan niat.
Biarkan kita tdk dianggap oleh manusia...
Yg pokok adalah ridho Allah semata...

3⃣Yusnita, ummu sulaim
Yusnita, ummu sulaim

Assalamu'alaikum,
Mengenai manajemen waktu antara bekerja untuk dunia dan akhirat, sebagai ibu dari 3 anak dan masih memiliki waktu untuk aktivitas lain, apakah ustadzah bisa sharing mengenai pembagian waktu harian?

Ini sangat variatif sekali...yang saya paparkan hanya contoh saja....aktivitas tiap orang beda tergantung banyak faktor.

Contoh Pembuatan Jadual Rutin Harian, Pekanan, dan Daftar Hal yang Perlu Dilakukan Setiap Pekan.

Rutinitas setiap orang tentu berbeda. Sesuai kebutuhan. Contoh di bawah ini membagi rutinitas harian dengan memanfaatkan waktu sebelum tidur dan sesudah bangun tidur. Waktu siang dan sore harinya tentu kita sesuaikan dengan peran kita masing-masing. Ada yang bekerja di luar rumah. Belajar, ataupun tetap di dalam rumah.

Pekerjaan rumah tangga sengaja direncanakan untuk dikerjakan sedikit-sedikit tetapi rutin. Karena sesunguhnya amalan yang sedikit tapi kontinyu (rutin) itu lebih disukai Allah. Lebih banyak manfaatnya, juga menjaga energi kita agar tidak kelelahan.

Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim no. 783)

Jangan ngoyo pada suatu waktu yang panjang mengerjakan pekerjaan rumah sampai kita capek. Lakukan sedikit-sedikit dalan rentang waktu yang pendek. Selingi dengan istirahat sebentar atau minum teh. Pekerjaan Rumah Tangga memang banyak dan seolah tidak ada habis-habisnya. Tapi kita tidak perlu menyelesaikannya dalam satu waktu, bukan?

Silakan buat versi Anda, sesuaikan dengan aktivitas dan jam kerja Anda dan keluarga.

Rutinitas sebelum tidur
Rutinitas pagi hari
Jadual pekanan
Daftar hal yang perlu dilakukan setiap pekan

Rutinitas Sebelum tidur

Sebelum tidur adalah waktu yang sangat penting untuk persiapan hari esok. ada yang memulainya segera setelah makan malam, ada pula yang memulainya setelah anak-anak tidur, sesuaikan dengan jadual kita.

3 hal yang menjadi rutinitas sebelum tidur :

Merapikan rumah (maksimal 20 menit)
Memungut majalah, pakaian, mainan anak-anak, sepatu, apapun yang berserakan
Dapur : mencuci piring kotor, membersihkan bak tempat cuci piring, melap meja dapur, menata piring
Melakukan persiapan untuk keesokan hari
Memeriksa janji atau pertemuan yang besok harus dihadiri
Memeriksa dan menuliskan hal-hal yang besok harus dilakukan
Memikirkan hal-hal yang dapat memudahkan tugas besok
Mempersiapkan barang-barang yang perlu dibawa besok (baik oleh kita maupun oleh anak-anak), dan meletakkannya di tempat yang mudah terlihat, misalnya di depan pintu.
Mulai memikirkan apa yang besok akan dimasak
Mempersiapkan pakaian yang besok akan dipakai (kita dan anak-anak), apakah perlu disetrika, adakah kancing atau jahitan yang lepas, pastikan seragam anak-anak telah sesuai dengan jadual dari sekolah.
Fokus pada diri sendiri sebelum tidur
Pastikan kita sudah melaksanakan sholat isya
Meminum obat / suplemen jika diperlukan
Mempersiapkan diri untuk tidur, menyikat gigi, membersihkan wajah, menyisir rambut, bila perlu mandi, berendam, dan memakai wewangian.
Mengganti pakaian untuk tidur
Renungkan yang telah kita capai hari ini
Membaca sebentar, baik bacaan yang berat maupun ringan
Rileks, dzikir dan doa sebelum tidur
Meredupkan pencahayaan kamar, dan tidur. Sebaiknya tidur pada jam yang sama setiap malam, dan jangan biasakan begadang.

Rutinitas pagi hari
Sebelum hari beranjak pagi, ada hal yang akan menjadi kekuatan jiwa bila kita lakukan: Qiyamullail atau sholat malam. Beribadah di sunyinya malam, merefresh diri dan bermanja pada Allah Rabb Semesta Alam, memohon kekuatan agar siap menghadapi hari, siap menghadapi anak-anak, dan segudang aktivitas di siang hari.
4 hal yang menjadi rutinitas pagi hari :
1. Diri dan keluarga ( 1jam)
- Mengawali hari dengan sholat shubuh, dzikir, doa, dan membaca Al Quran
- Membimbing anak membaca Al Quran
- Merapikan tempat tidur
- Menyiapkan diri, mandi, berganti pakaian.
- Membersihkan kamar mandi dan toilet ketika berada di dalamnya
- Membawa pakaian kotor ketika keluar dan mencucinya
- Menyiapkan anak-anak
2. Dapur (1,5 jam)
- Bila telah melakukan rutinitas sebelum tidur, maka insya Allah dapur berada dalam keadaan bersih
- Menyiapkan sarapan untuk seluruh keluarga (termasuk diri sendiri)
- Memasak dan menyiapkan makan siang sekaligus, bila waktu makan siang kita akan berada diluar rumah atau waktunya sangat singkat
- Mencuci piring dan membersihkan bekas sarapan
3. Memikirkan hari ini (30 menit)
- Memeriksa jadual hari ini
- Membuat list hal-hal yang harus dilakukan hari ini
- Merencanakan makan malam
- Menjemur cucian
- Membersihkan rumah (bila sebelum tidur telah dibersihkan, maka tidak akan banyak hal yang akan menyita waktu kita dalam membersihkan rumah pagi ini)
4. Rehat sejenak (30 menit)
- Minum obat . suplemen jika ada
- Duduk sebentar
- Membaca berita / surat kabar sebentar
- Sarapan (jika belum)
- Mengecek e-mail
Setelah rutinitas pagi selesai, rutinitas siang pun dimulai. Ada yang bekerja dikantor, belajar di kampus, bertemu orang-orang ditengah masyarakat, ataupun tetap dirumah saja mengurus anak-anak. Anda bisa membuat rutinitas siang dan sore. Juga menyesuaikan dengan rutnitas bayi dan anak Anda (jadual menyusui, menyuapi, mengajak jalan-jalan, membacakan buku, menemani belajar, bermain, dll). Masukkan juga janji dan acara yang harus dihadiri (janji dengan klien, dosen, undangan pernikahan, seminar, dll). Yang terpenting adalah tegas terhadap jadual yang telah dibuat.
Ada lagi yang bisa dilakukan untuk menghemat waktu : Lakukan kegiatan pararel. Sambil mengantar anak, cek hafalan atau bercerita hal yang bermanfaat. Sambil berbelanja jadikan sebagai acara refresing dan pendidikan untuk anak. Membersihkan WC/kamar mandi setiap selesai melakukan aktivitas disana. Luangkan waktu kita untuk kegiatan sosial yang bemanfaat untuk masyarakat dengan mengharap ridha Allah dan Allah akan menolong dan memberkahi keluarga, waktu dan aktivitas kita.

Membuat Jadual Pekanan
Sekarang, mari pikirkan apa yang harus kita lakukan setiap pekan, cocokkan dengan janji yang telah dibuat atau acara yang harus dihadiri. Tentukan hari dan jamnya. Tuliskan di kalender atau di agenda.
Senin
(07.00 – 08.00) Bersih bersih rumah :
- membuang sampah
- menyapu / mengepel lantai
- menjemur kasur
- mengganti sprei
- membersihkan kaca
Selasa
(09.00 – 10.00) menulis / menyiapkan presentasi
(16.00 – 16.15) berkebun
Rabu
(09.00 – 10.00)
- membaca (30 menit)
- membuat menu seminggu dan menulis daftar belanjaan
- mengecek dan membuat daftar barang-barang yang habis dan perlu dibeli
- membuat dan menulis anggaran belanja keluarga
Kamis
(09.00 – 12.00)
- memeriksa daftar belanja dan membawanya
- berbelanja bahan makanan
- membeli barang-barang lain yang diperlukan
- ke kantor pos
Jumat
(16.00 – 18.00) kursus bahasa
Sabtu
(11.00 – 14.00) Pengajian rutin
Minggu: Hari keluarga

Daftar hal yang perlu dilakukan setiap pekan
Hal ini juga berbeda pada setiap orang. Sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, dan masukkan ke agenda pekanan.
Bersih-bersih Rumah :
- Membersihkan peralatan dapur (kompor, microwave, oven, dll)
- Membersihkan kamar mandi dan toilet
- Mengganti sprei
- Membersihkan peralatan elektronik (tv, computer,dll)
- Membersihkan kulkas
- Membersihkan teras/halaman
- Menyortir kertas/pakaian/mainan
Berbelanja
Usahakan berbelanja hanya satu kali seminggu, itu akan menghemat waktu. Perencanaan dan keterampilan berbelanja, memasak, menyusun menu sangat bermanfaat. Jangan habiskan waktu sia-sia untuk putar-putar, lihat-lihat di toko.
Kurangnya perencanaan dan keterampilan masak sering membuat bingung harus masak apa. Buatlah menu atau masakan yang menjadi favorit keluarga. Belajarlah dari tips-tips cara memasak efektif dan cepat.
Membaca buku
Kursus bahasa
Pengajian rutin
Assalamu'alaikum,
Mengenai manajemen waktu antara bekerja untuk dunia dan akhirat, sebagai ibu dari 3 anak dan masih memiliki waktu untuk aktivitas lain, apakah ustadzah bisa sharing mengenai pembagian waktu harian?

✍🏼✍🏼
Ini sangat variatif sekali...yang saya paparkan hanya contoh saja....aktivitas tiap orang beda tergantung banyak faktor.

Contoh Pembuatan Jadual Rutin Harian, Pekanan, dan Daftar Hal yang Perlu Dilakukan Setiap Pekan.

Rutinitas setiap orang tentu berbeda. Sesuai kebutuhan. Contoh di bawah ini membagi rutinitas harian dengan memanfaatkan waktu sebelum tidur dan sesudah bangun tidur. Waktu siang dan sore harinya tentu kita sesuaikan dengan peran kita masing-masing. Ada yang bekerja di luar rumah. Belajar, ataupun tetap di dalam rumah.

Pekerjaan rumah tangga sengaja direncanakan untuk dikerjakan sedikit-sedikit tetapi rutin. Karena sesunguhnya amalan yang sedikit tapi kontinyu (rutin) itu lebih disukai Allah. Lebih banyak manfaatnya, juga menjaga energi kita agar tidak kelelahan.

Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim no. 783)

Jangan ngoyo pada suatu waktu yang panjang mengerjakan pekerjaan rumah sampai kita capek. Lakukan sedikit-sedikit dalan rentang waktu yang pendek. Selingi dengan istirahat sebentar atau minum teh. Pekerjaan Rumah Tangga memang banyak dan seolah tidak ada habis-habisnya. Tapi kita tidak perlu menyelesaikannya dalam satu waktu, bukan?

Silakan buat versi Anda, sesuaikan dengan aktivitas dan jam kerja Anda dan keluarga.

Rutinitas sebelum tidur
Rutinitas pagi hari
Jadual pekanan
Daftar hal yang perlu dilakukan setiap pekan

Rutinitas Sebelum tidur

Sebelum tidur adalah waktu yang sangat penting untuk persiapan hari esok. ada yang memulainya segera setelah makan malam, ada pula yang memulainya setelah anak-anak tidur, sesuaikan dengan jadual kita.

3 hal yang menjadi rutinitas sebelum tidur :

Merapikan rumah (maksimal 20 menit)
Memungut majalah, pakaian, mainan anak-anak, sepatu, apapun yang berserakan
Dapur : mencuci piring kotor, membersihkan bak tempat cuci piring, melap meja dapur, menata piring
Melakukan persiapan untuk keesokan hari
Memeriksa janji atau pertemuan yang besok harus dihadiri
Memeriksa dan menuliskan hal-hal yang besok harus dilakukan
Memikirkan hal-hal yang dapat memudahkan tugas besok
Mempersiapkan barang-barang yang perlu dibawa besok (baik oleh kita maupun oleh anak-anak), dan meletakkannya di tempat yang mudah terlihat, misalnya di depan pintu.
Mulai memikirkan apa yang besok akan dimasak
Mempersiapkan pakaian yang besok akan dipakai (kita dan anak-anak), apakah perlu disetrika, adakah kancing atau jahitan yang lepas, pastikan seragam anak-anak telah sesuai dengan jadual dari sekolah.
Fokus pada diri sendiri sebelum tidur
Pastikan kita sudah melaksanakan sholat isya
Meminum obat / suplemen jika diperlukan
Mempersiapkan diri untuk tidur, menyikat gigi, membersihkan wajah, menyisir rambut, bila perlu mandi, berendam, dan memakai wewangian.
Mengganti pakaian untuk tidur
Renungkan yang telah kita capai hari ini
Membaca sebentar, baik bacaan yang berat maupun ringan
Rileks, dzikir dan doa sebelum tidur
Meredupkan pencahayaan kamar, dan tidur. Sebaiknya tidur pada jam yang sama setiap malam, dan jangan biasakan begadang.

Rutinitas pagi hari
Sebelum hari beranjak pagi, ada hal yang akan menjadi kekuatan jiwa bila kita lakukan: Qiyamullail atau sholat malam. Beribadah di sunyinya malam, merefresh diri dan bermanja pada Allah Rabb Semesta Alam, memohon kekuatan agar siap menghadapi hari, siap menghadapi anak-anak, dan segudang aktivitas di siang hari.
4 hal yang menjadi rutinitas pagi hari :
1. Diri dan keluarga ( 1jam)
- Mengawali hari dengan sholat shubuh, dzikir, doa, dan membaca Al Quran
- Membimbing anak membaca Al Quran
- Merapikan tempat tidur
- Menyiapkan diri, mandi, berganti pakaian.
- Membersihkan kamar mandi dan toilet ketika berada di dalamnya
- Membawa pakaian kotor ketika keluar dan mencucinya
- Menyiapkan anak-anak
2. Dapur (1,5 jam)
- Bila telah melakukan rutinitas sebelum tidur, maka insya Allah dapur berada dalam keadaan bersih
- Menyiapkan sarapan untuk seluruh keluarga (termasuk diri sendiri)
- Memasak dan menyiapkan makan siang sekaligus, bila waktu makan siang kita akan berada diluar rumah atau waktunya sangat singkat
- Mencuci piring dan membersihkan bekas sarapan
3. Memikirkan hari ini (30 menit)
- Memeriksa jadual hari ini
- Membuat list hal-hal yang harus dilakukan hari ini
- Merencanakan makan malam
- Menjemur cucian
- Membersihkan rumah (bila sebelum tidur telah dibersihkan, maka tidak akan banyak hal yang akan menyita waktu kita dalam membersihkan rumah pagi ini)
4. Rehat sejenak (30 menit)
- Minum obat . suplemen jika ada
- Duduk sebentar
- Membaca berita / surat kabar sebentar
- Sarapan (jika belum)
- Mengecek e-mail
Setelah rutinitas pagi selesai, rutinitas siang pun dimulai. Ada yang bekerja dikantor, belajar di kampus, bertemu orang-orang ditengah masyarakat, ataupun tetap dirumah saja mengurus anak-anak. Anda bisa membuat rutinitas siang dan sore. Juga menyesuaikan dengan rutnitas bayi dan anak Anda (jadual menyusui, menyuapi, mengajak jalan-jalan, membacakan buku, menemani belajar, bermain, dll). Masukkan juga janji dan acara yang harus dihadiri (janji dengan klien, dosen, undangan pernikahan, seminar, dll). Yang terpenting adalah tegas terhadap jadual yang telah dibuat.
Ada lagi yang bisa dilakukan untuk menghemat waktu : Lakukan kegiatan pararel. Sambil mengantar anak, cek hafalan atau bercerita hal yang bermanfaat. Sambil berbelanja jadikan sebagai acara refresing dan pendidikan untuk anak. Membersihkan WC/kamar mandi setiap selesai melakukan aktivitas disana. Luangkan waktu kita untuk kegiatan sosial yang bemanfaat untuk masyarakat dengan mengharap ridha Allah dan Allah akan menolong dan memberkahi keluarga, waktu dan aktivitas kita.

Membuat Jadual Pekanan
Sekarang, mari pikirkan apa yang harus kita lakukan setiap pekan, cocokkan dengan janji yang telah dibuat atau acara yang harus dihadiri. Tentukan hari dan jamnya. Tuliskan di kalender atau di agenda.
Senin
(07.00 – 08.00) Bersih bersih rumah :
- membuang sampah
- menyapu / mengepel lantai
- menjemur kasur
- mengganti sprei
- membersihkan kaca
Selasa
(09.00 – 10.00) menulis / menyiapkan presentasi
(16.00 – 16.15) berkebun
Rabu
(09.00 – 10.00)
- membaca (30 menit)
- membuat menu seminggu dan menulis daftar belanjaan
- mengecek dan membuat daftar barang-barang yang habis dan perlu dibeli
- membuat dan menulis anggaran belanja keluarga
Kamis
(09.00 – 12.00)
- memeriksa daftar belanja dan membawanya
- berbelanja bahan makanan
- membeli barang-barang lain yang diperlukan
- ke kantor pos
Jumat
(16.00 – 18.00) kursus bahasa
Sabtu
(11.00 – 14.00) Pengajian rutin
Minggu: Hari keluarga

Daftar hal yang perlu dilakukan setiap pekan
Hal ini juga berbeda pada setiap orang. Sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, dan masukkan ke agenda pekanan.
Bersih-bersih Rumah :
- Membersihkan peralatan dapur (kompor, microwave, oven, dll)
- Membersihkan kamar mandi dan toilet
- Mengganti sprei
- Membersihkan peralatan elektronik (tv, computer,dll)
- Membersihkan kulkas
- Membersihkan teras/halaman
- Menyortir kertas/pakaian/mainan
Berbelanja
Usahakan berbelanja hanya satu kali seminggu, itu akan menghemat waktu. Perencanaan dan keterampilan berbelanja, memasak, menyusun menu sangat bermanfaat. Jangan habiskan waktu sia-sia untuk putar-putar, lihat-lihat di toko.
Kurangnya perencanaan dan keterampilan masak sering membuat bingung harus masak apa. Buatlah menu atau masakan yang menjadi favorit keluarga. Belajarlah dari tips-tips cara memasak efektif dan cepat.
Membaca buku
Kursus bahasa
Pengajian rutin

4⃣ akh Salahuddin

Tkait poin 5, tdk bekerja dlm kelelahan, tdk jarang di antara SDM kita mendapat byk amanah d bbrp tempat. Bs jd itu akan berefek tdk optimal dlm kerjanya, hnya sj krn "tdk ada org lain" yg bsedia memegang amanah itu, akhirnya org yg sdh byk pegang amanah td yg diserahi tgs lg.

Bgm mnyikapi hal ini, dr sisi org yg menerima amanah byk tsb. Pnginnya nolak, cm krn td org nya terbatas, mau ga mau diterima jg.

✍🏼✍🏼
Tkait poin 5, tdk bekerja dlm kelelahan, tdk jarang di antara SDM kita mendapat byk amanah d bbrp tempat. Bs jd itu akan berefek tdk optimal dlm kerjanya, hnya sj krn "tdk ada org lain" yg bsedia memegang amanah itu, akhirnya org yg sdh byk pegang amanah td yg diserahi tgs lg.

Bgm mnyikapi hal ini, dr sisi org yg menerima amanah byk tsb. Pnginnya nolak, cm krn td org nya terbatas, mau ga mau diterima jg.

Justru ada anekdot...semakin banyak Seseorang itu amanahnya akan semakin terampil dia mengelola waktunya...

Saat kita menerima sebuah amanah..itu adalah ruang bagi kita untuk melatih, menempa, mengukur kemampuan kita.

Orang dg amanah banyak cenderung dipaksa untuk memanage waktunya..
Dan yg penting...semakin banyak amanah kualitas dan kuantitas ibadah juga ditingkatkan sesuai dg amanah yg diemban.

➡ *Closing statement*

 Akhirnya, hidup ini hanya sekali. Kehidupan menurut al Qur’an adalah sesuatu yang menipu dan sekedar perhiasan di balik gemerlapnya. Akab lebih sia-sia jika tidak diisi dengan kontribusi. Ayo berbuat, ayo bekerja. Di bumi ini tidak ada tempat sama sekali bagia yang tidak mau bekerja dan berjuang dalam kehidupan. Wallahu a’lam
”Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu” (At Taubah:105)



http://suarniamin.blogspot.co.id/

➖➖➖➰➰➰➰➖➖➖

Tidak ada komentar:

Posting Komentar